Ungaran
Akses Menuju Wisata Lerep di Lereng Ungaran Kabupaten Demarang Ditutup Total
Suasana sore di sekitar Alun-Alun Lama Ungaran, Selasa (26/8/2025), tak seperti biasanya.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Suasana sore di sekitar Alun-Alun Lama Ungaran, Selasa (26/8/2025), tak seperti biasanya.
Jalan Kaligarang yang biasa dilalui warga, wisatawan, hingga pelaku UMKM tampak lengang.
Tidak ada deru kendaraan, hanya para pekerja proyek yang tengah bekerja.
Baca juga: Kantor Kelurahan Jadi Gudang Dadakan, Warga Borong Beras SPHP Murah di Bandarjo Ungaran Rp58 Ribu
Baca juga: 227 Murid Dapat Makan Bergizi Gratis, Wiji Rahayu Bersyukur SLB Negeri Ungaran Ikut Diperhatikan
Rambu-rambu penutupan jalan mulai terpasang di sudut-sudut strategis.
Jalan sepanjang 500 meter yang membentang dari titik nol Alun-Alun Lama hingga pertigaan Karangbolo, kini resmi ditutup.
Akses itu adalah jalur menuju sejumlah destinasi unggulan Kabupaten Semarang seperti Desa Wisata Lerep, Watu Gunung, Embung Sebligo, hingga Curug Indrokilo.
Namun untuk sementara, semua harus rela mencari jalan memutar.
Di tengah aktivitas proyek, Kepala Dusun Karangbolo sekaligus Ketua Koperasi UMKM Center Kabupaten Semarang, Mitwa Amir tampak memandu penempatan rambu.
“Jalan ini memang poros desa, dapat bantuan keuangan dari provinsi, dikerjakan CV pemenang lelang.
Dulu, kalau mobil papasan di sini berbahaya, karena sempit dan curam,” ungkap Amir kepada Tribunjateng.com.
Bagi Amir dan warga, proyek itu lebih dari sekadar perbaikan infrastruktur.
Jalan Kaligarang melintasi jantung kampung UMKM, sebuah kawasan di mana hampir setiap rumah adalah dapur produksi dari keripik, olahan pangan lokal, hingga cinderamata.
Akses yang lebih baik diyakini bisa mendongkrak perekonomian warga.
“Harapan kami, ini momentum mustajab.
Jalan selesai, ekonomi bergerak, UMKM terdongkrak kelas, dan akses wisata semakin mudah,” imbuh dia.
Kini, Jalan Kaligarang sedang dalam masa transformasi.
Nantinya, sebagian titik juga diuruk agar elevasi jalan atau curamnya jalan bisa berkurang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang, Valeanto Soekendro, menjelaskan bahwa proyek itu menganggarkan sekitar Rp2 miliar.
“Di titik itu rawan banjir, terutama di sekitar MTs NU, kami perbaiki jalan sekaligus saluran air.
Panjangnya sekitar 500 meter, target selesai dalam 120 hari kerja,” kata Valeanto.
Sebagai solusi selama masa pekerjaan, sejumlah jalur alternatif disiapkan.
Untuk kendaraan roda empat dari arah Kalisidi dan Branjang, disarankan melewati Blanten. Sedangkan dari Dusun Soka, bisa memutar lewat Dusun Kretek dan Mapagan, lalu tembus ke Melva Balemong dan jalan raya.
Dari arah alun-alun, warga diarahkan masuk gang seberang SMPN 3 Ungaran, belok ke arah Kretek hingga menuju Kantor Kecamatan Ungaran Barat. (*)
Kisah Warga Punsae Ungaran yang Minta Keadilan: Sudah Bayar Lunas, Sertifikat Harus Ditebus |
![]() |
---|
Saloka Fest 2025 di Kabupaten Semarang Usung Tema Eco-Culture, Hadirkan Wahana Balon Udara Baru |
![]() |
---|
Lubang Membahayakan di Tengah Jalan Ungaran Timur, Tong Penanda Sampai Gepeng Berkali-kali Ditabrak |
![]() |
---|
Tradisi Bertemu Iman, Riyaya Unduh-unduh Warnai Pentakosta di GKJ Ungaran Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Jembatan Swadaya Warga di Mluweh Ungaran Terancam Terhenti karena Dana Minim, Sayadi Harap Bantuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.