Ungaran
Saloka Fest 2025 di Kabupaten Semarang Usung Tema Eco-Culture, Hadirkan Wahana Balon Udara Baru
Saloka Theme Park kembali menggelar perayaan ulang tahunnya melalui Saloka Fest 2025, yang tahun ini mengusung tema “Eco-Culture”.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Saloka Theme Park kembali menggelar perayaan ulang tahunnya melalui Saloka Fest 2025, yang tahun ini mengusung tema “Eco-Culture”.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, ajang tahunan yang digelar mulai 21 Juni hingga 13 Juli 2025 ini tidak lagi menghadirkan konser musik, melainkan menyajikan perpaduan budaya lokal dan kesadaran lingkungan.
“Saloka Fest tahun ini kami dedikasikan untuk merayakan kearifan lokal dan keindahan alam. Tanpa konser, tapi tetap spektakuler,” kata Johanes Harwanto, General Manager Saloka Theme Park di Rimba Resto Saloka, Tuntang, Kabupaten Semarang pada Rabu (18/6/2025).
Satu di antara atraksi andalan baru kali ini yaitu Balon Udara Saloka, wahana yang diklaim pertama dan satu-satunya di Jawa Tengah di mana memungkinkan pengunjung menikmati panorama Rawa Pening dan pegunungan dari ketinggian 50 meter.
Balon udara ini beroperasi mulai 19 Juni hingga 17 Juli 2025 dan dapat dinaiki oleh pengunjung Saloka maupun masyarakat umum.
"Ini pengalaman baru yang belum pernah ada sebelumnya di sini.
Dari atas balon udara, pengunjung bisa melihat seluruh area Saloka, lanskap Rawa Pening, hingga deretan pegunungan dengan cara yang sangat unik," imbuh Harwanto.
Perpaduan Budaya dan Kesadaran Lingkungan
Dengan mengusung semangat Eco-Culture, Saloka Fest 2025 mengajak pengunjung untuk menyelami keterkaitan antara budaya dan lingkungan.
“Kami ingin memperkuat identitas Saloka sebagai theme park yang tidak hanya menghibur, tapi juga mengedukasi dan melestarikan,” ungkap Corporate Communication Supervisor Saloka Theme Park, Anisa Ayu Muttaqina dalam keterangan tertulisnya.
Festival ini menghadirkan berbagai program, mulai dari Festival Jaranan & Prajuritan, Tari Kolosal Prajuritan, hingga Pasar Nostalgia yang menyajikan kuliner tempo dulu, kerajinan seni, permainan tradisional, dan aktivitas interaktif bertema vintage.
Para pengunjung akan diajak bernostalgia dengan mengenakan busana adat seperti kain dan kebaya.
Yang menarik lagi, Festival Jaranan & Prajuritan kembali digelar tahun ini setelah sukses sejak kali pertama diadakan pada 2024.
Acara ini melibatkan lebih dari 50 sanggar tari dari Jawa Tengah dan DIY.
Lima kelompok terbaik akan tampil pada pembukaan Saloka Fest, dan puncaknya akan ada Tari Kolosal Prajuritan yang melibatkan lebih dari 300 penari dari berbagai sanggar.
| Kisah Pilu Pria Ungaran Tiba-tiba Diberi Akta Cerai Istri Meski Tak Pernah Sidang, Ada Pria Lain |
|
|---|
| Akses Menuju Wisata Lerep di Lereng Ungaran Kabupaten Demarang Ditutup Total |
|
|---|
| Kisah Warga Punsae Ungaran yang Minta Keadilan: Sudah Bayar Lunas, Sertifikat Harus Ditebus |
|
|---|
| Lubang Membahayakan di Tengah Jalan Ungaran Timur, Tong Penanda Sampai Gepeng Berkali-kali Ditabrak |
|
|---|
| Tradisi Bertemu Iman, Riyaya Unduh-unduh Warnai Pentakosta di GKJ Ungaran Kabupaten Semarang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.