Profil Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa Wakasad Baru, Pernah Bertugas di Operasi Seroja Timor Leste

Profil Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa Wakasad Baru, Pernah Bertugas di Operasi Seroja Timor Leste

TRIBUNJATENG.COM - Berikut profil Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa dimutasi jadi Wakasad baru, lulusan Akmil 1991. 

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi, rotasi, dan promosi jabatan jelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2025 lalu.

Total sebanyak 414 perwira TNI yang dimutasi.

Mutasi para perwira TNI tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep 1102/VIII/2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Baca juga: Harta Kekayaan Irjen Pol Suyudi Ario Seto Mantan Kapolda Banten yang Baru Dilantik Jadi Kepala BNN

Salinan Keputusan yang ditandatangani Kepala Setum TNI Brigjen TNI Adek Chandra Kurniawan ini ditetapkan pada 15 Agustus 2025.

Dalam SK tersebut tercatat 414 perwira TNI yang masuk dalam daftar mutasi.

Dalam salinan dokumen tersebut termuat di bagian memperhatikan diantaranya sejumlah surat dari berbagai kepala lembaga negara mulai dari Presiden, Menteri Pertahanan, Gubernur Lemhannas, KSAD, KSAL, KSAU, Kepala BNPT, dan Kepala BNPP.

Di antaranya terdapat sejumlah perwira tinggi TNI yang ditunjuk menempati jabatan strategis di antaranya Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.

PROFIL LETJEN TNI MUHAMMAD SALEH MUSTAFA

Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa adalah seorang perwira tinggi TNI-AD.

Wakasad yang baru dilantik pada 15 Agustus 2025 lalu itu, Ia lahir di ternate, Maluku 14 Maret 1969.

Saleh, merupakan lulusan Akademi Militer (1991) dan SMA Negeri 1 Ternate ini berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus).

Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Irjen TNI.

Selain itu juga, dia merupakan Pangkostrad kedua setelah Letjen TNI (Purn) Kemal Idris yang menduduki jabatan Pangkostrad (1967—1969) dari jabatan sebelumnya sebagai Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat yang hanya diembannya selama 4 bulan.