Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PLN Jateng

Program Tamasya: PLN dan BKKBN Dukung Pengasuhan Anak dan Ibu Bekerja

Tantangan terbesar yang dihadapi banyak ibu bekerja di Jawa Tengah bukan hanya soal membagi waktu

Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
(DOK PLN)
PENANDATANGANAN KERJASAMA - Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh PLN Indonesia Power dalam Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jateng, Minggu (21/9/2025). Penandatanganan berlangsung di Hotel Haris Sentraland Semarang.   

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tantangan terbesar yang dihadapi banyak ibu bekerja di Jawa Tengah bukan hanya soal membagi waktu, tetapi juga rasa khawatir tumbuh kembang anak mereka terabaikan. 

Kondisi inilah yang coba dijawab lewat Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), hasil kolaborasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jateng dengan PT PLN Indonesia Power UBP Semarang.

Deputi KSPK BKKBN, Nopian Andusti, menegaskan bahwa dukungan lintas sektor sangat dibutuhkan untuk menghadirkan layanan pengasuhan yang ramah bagi ibu bekerja. 

“Banyak calon ibu dan ibu bekerja merasa kariernya terancam ketika harus mendampingi tumbuh kembang anak. Program Tamasya dihadirkan agar mereka tidak lagi memilih antara keluarga atau pekerjaan,” ujarnya, Minggu (21/9/2025).

Ketua Tim Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Masyarakat BKKBN Jateng, Nitya Apranadyanti, menjelaskan program ini berfokus pada empat hal, yaitu peningkatan kapasitas pengasuh, penyelenggaraan kelas pengasuhan.

Kemudian pemantauan tumbuh kembang anak menggunakan Kartu Kembang Anak (KKA) dan aplikasi Si Bima, serta pelibatan lebih dari 250 peserta Taman Penitipan Anak (TPA) dari Semarang, Kendal, Demak, dan Boyolali.

Dari sisi korporasi, PLN Indonesia Power UBP Semarang telah memulai langkah nyata melalui pendampingan di dua TPA, yakni Rumah Pelita dan TPA Hj. Sunariah. 

Pendampingan itu mencakup rujukan intervensi berat badan, kelas rujukan untuk orang tua, distribusi KKA, hingga pemberian makanan tambahan bagi balita stunting dan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).

Adapun Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Semarang, Flavianus Erwin Putranto, menyebut keterlibatan perusahaan bukan sekadar bagian dari tanggung jawab sosial, tetapi bentuk kepedulian terhadap generasi penerus. 

“Harapan kami, anak-anak bisa tumbuh ceria sementara ibu bekerja dengan tenang. Mewujudkan Indonesia Emas 2045 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga dunia usaha,” katanya.

Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat koordinasi antar-pemangku kepentingan sekaligus memperluas layanan pengasuhan anak. 

Lebih dari sekadar program formal, Tamasya menjadi ruang bagi masyarakat, perusahaan, dan pemerintah untuk memastikan setiap anak tumbuh sehat, cerdas, dan siap menyongsong masa depan. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved