Undip
Subspesialis Bedah Onkologi Undip Mantapkan Mutu Pendidikan Lewat Workshop
Subspesialis Bedah Onkologi Undip Mantapkan Mutu Pendidikan Lewat Workshop Pengembangan Kurikulum
Penulis: Adi Tri | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG — Program Studi Dokter Subspesialis Bedah Peminatan Onkologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) kembali menunjukkan komitmen tinggi terhadap mutu pendidikan dokter subspesialis di Indonesia.
Melalui workshop pengembangan kurikulum yang digelar Senin (17/11/2025), para dosen, tim penjaminan mutu, dan pakar kurikulum Undip memperkuat standar pembelajaran agar lebih relevan dengan perkembangan ilmu bedah onkologi terkini.
Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Bambang Cahyono sebagai narasumber utama, serta dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran Undip, Dr. dr. Yan Wisnu Prajoko, M.Kes., SpB.Subsp.Onk.(K).
Ia menegaskan bahwa penyempurnaan kurikulum merupakan langkah penting dalam menjaga mutu pendidikan secara berkelanjutan, terutama pada level subspesialisasi yang membutuhkan ketelitian dan presisi tinggi.
Hal senada juga diungkapkan dr. Edmond Rukmana Wikanta, M.Si.Med., SpB.Subsp. Onk.(K)., FINACS., FICS., CLMA, Ketua Bagian Bedah sekaligus Ketua Gugus Penjaminan Mutu Prodi.
“Workshop ini mencakup penyempurnaan rencana pembelajaran dan penyamaan metode penilaian yang terukur serta adil,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kurikulum, Dr. dr. Selamat Budijitno, M.Si.Med., SpB.Subsp.Onk.(K), menambahkan bahwa kurikulum yang dikembangkan berbasis pada kemampuan klinis wajib yang dilengkapi dengan rubrik kasus nyata.
Dengan demikian, pembelajaran dapat diterapkan langsung pada pelayanan pasien, sekaligus meningkatkan kesiapan lulusan menghadapi tantangan medis di lapangan.
Melalui penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang lebih operasional, format mata kuliah kini disusun lebih terstruktur.
Hal ini membantu dosen dan mahasiswa memahami ekspektasi sejak awal, sekaligus memastikan proses belajar berjalan lebih fokus dan terarah. Kurikulum yang diperbarui ini juga ditujukan untuk mencapai standar kompetensi level 9, level tertinggi dalam pendidikan profesi kesehatan di Indonesia.
Dosen senior Bedah Onkologi, dr. Djoko Handojo, SpB.Subsp. Onk.(K)., M.Si.Med., FINACS., FICS, menjelaskan bahwa capaian pembelajaran meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Ranah kognitif menekankan kemampuan analisis klinis berbasis bukti, ranah afektif membangun empati serta etika komunikasi, sementara ranah psikomotor fokus pada ketepatan prosedur dan keamanan teknik operasi.
Dokter Subspesialis Bedah Onkologi adalah dokter bedah yang melanjutkan pendidikan subspesialis onkologi untuk dapat memiliki kompetensi tambahan dalam pengelolaan komprehensif tumor dan kanker, mencakup tindakan bedah atau operasi sederhana hingga canggih, serta terapi non-operatif seperti kemoterapi, imunoterapi, hingga terapi target.
Dengan kurikulum yang semakin matang, Undip berharap mampu melahirkan subspesialis onkologi yang unggul secara keilmuan, kuat secara etika, dan presisi dalam memberikan pelayanan yang aman kepada pasien.
Workshop ini merupakan kegiatan rutin sebagai bagian dari penjaminan mutu internal, memastikan lulusan FK Undip selalu unggul dan siap menjawab perkembangan dunia bedah onkologi yang terus berkembang. (***)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251117.jpg)