Ambarrukmo Palace Hotel Pertahankan Struktur Bangunan Lama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LaporanĀ  Victor Mahrizal

TRIBUNJATENG.COMĀ  SLEMAN, - Ambarrukmo Palace Hotel yang akan dilaunching kembali pada triwulan pertama 2012 masih mempertahankan struktur bangunan asli yang dibuat oleh Jepang pada tahun 1966 silam. Restorasi yang dilakukan hanya merupakan pembenahan interior dan penambahan fasilitas.

Kembali ke abad 19, Ambarrukmo Palace Hotel sebelumnya adalah kompleks Royal Palace yang pertama kali dibangun oleh Hamengkubuwono VI antara tahun 1857 dan 1859. Kediaman tersebut berfungsi sebagai tempat pertemuan Gubernur Jendral Hindia Belanda juga keluarga kerajaan.

Di tahun 1895-1897, Royal Palace direnovasi oleh Hamengkubuwono VII dan berfungsi sebagai tempat pertemuan dengan raja Surakarta. Dan kemudian menjadi rumah untuk raja dan keluarganya dari tahun 1821 sampai 1931.

Hotel itu sendiri dibuka pada 1966 sebagai bagian dari Royal Palace, di sebelah timur dan menjadi hotel mewah pertama selama kurun waktu tertentu. Presiden pertama Indonesia dan Sultan Hamengkubuwono IX membangunnya dengan bantuan dana dari pemerintah Jepang.

"Pada tahun 1966, hotel pertama kali dibuka sebagai hotel mewah pertama di Yogyakarta," kata Director of Sales & Marketing Ambarrukmo Palace Hotel, Fadli Fahmi Ali.

Pembangunan tersebut melibatkan para insinyur dari Negeri Sakura yang pada waktu itu sudah maju dalam konstruksi bangunan, termasuk memperhitungkan resiko bencana alam seperti gempa yang memang kerap terjadi di Jepang.

"Ketangguhan konstruksi bangunan ini terbukti pada waktu gempa tahun 2006 silam, Ambarrukmo Palace Hotel tidak mengalami kerusakan yang berarti dan masih berdiri megah," imbuhnya.

Berlokasi di kompleks yang sama, di sebelah barat Royal Palace, shopping mall pertama dibuka pada 2006 yang menjadi mall termegah di Yogyakarta.

Pada 2010 setelah perpindahan manajeman, restorasi dan konservasi Royal Palace dan Hotel Ambarukmo dimulai. Terutama untuk bangunan hotel masih mempertahankan struktur bangunan lama dan mempertahankan sejumlah ciri khusus di hotel tersebut.

"Restorasi tidak mengubah konstruksi bangunan karena terbukti aman terhadap bencana, bahkan sejumlah lukisan dinding yang merupakan inisiatif presiden Soekarno tetap kami pertahankan," ujarnya.

Sampai Oktober, pembenahan yang memakan investasi Rp 200 miliar tersebut sudah mencapai 80 persen, sebagian besar adalah pembenanhan interior dan fasilitas dalam rangka meningkatkan kapasitas dan pelayanan hotel yang direncanakan bintang lima.

"Grand opening kami rencanakan pada triwulan pertama 2012, Ambarrukmo Palace Hotel akan lahir kembali sebagai destinasi wisata baru," tukasnya.

Berita Terkini