Outlook Jateng 2015

Pelindo Tanjung Emas Sambut Menggeliatnya Sektor Maritim

Penulis: dini
Editor: iswidodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO DOKUMEN- Menhub Ign Jonan meninjau pelabuhan TAnjung Emas Semarang

TRIBUNJATENG.COM- Era kepemimpinan Presiden Jokowi, sektor maritim menjadi fokus pengembangan untuk mempercepat laju perekonomian Indonesia. Hal itu antara lain dilakukan dengan penunjukan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Sejumlah kebijakan yang diambil Menteri Susi mulai dari penangkapan kapal asing pencuri ikan hingga larangan pindah muatan ikan di tengah laut, tampaknya bakal membuat sektor maritim Indonesia bergeliat. Meski demikian, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk menggerakkan sektor ini.  

Kebijakan kemaritiman mencakup banyak hal, seperti lalu lintas kapal (berbagai jenis), infrastruktur pelabuhan, hingga stimulus bagi pengusaha pelayaran domestik.
Membahas berbagai kendala dan harapan tumbuhnya industri maritim, General Manager PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang, Tri Suhardi, mengungkapkan banyak hal kepada wartawan Tribun Jateng, Dini Suciatiningrum, berikut ini.

Bagaimana perkembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sepanjang 2014?
Sepanjang 2014, kami melakukan proses pengerukan, pendalaman kolam Pelabuhan Tanjung Emas mulai dari Terminal Peti Kemas (TPKS) dari -9,5 meter low water spring (mLWS) menjadi -10 mLWS, Dermaga Samudera dari -8 mLWS menjadi -9 mLWS, sementara Dermaga Nusantara kedalaman -6 mLWS, dan alur pelabuhan dalam kedalaman -5 mLWS.

Proses tersebut dilakukan, untuk menjamin keselamatan berlayar, dan kelancaran arus lalu-lintas masuk atau keluar kapal dari dan ke Pelabuhan Tanjung Emas.
Selain itu, kapal-kapal besar bisa semakin banyak memuat kargo, semisal Kapal Samudera sebelumnya hanya 15 ribu ton menjadi 20 ribu ton. Sebelum dikeruk, kapal-kapal besar harus mengurangi muatannya.

Kendala apa saja yang dihadapi dan menjadi perhatian Pelindo III selama ini?
Masalah rob, kita semua tahu bahwa Tanjung Emas selama ini dikenal dengan rob. Hal ini kami terus perhatikan, dengan membentuk unit baru khusus menangani rob. Alhamdulillah saat ini pengguna jasa bisa merasakan kenyamanan. Titik-titik rob sudah tidak ada. Sejauh ini tidak ada keluhan yang masuk ke saluran keluhan pelanggan.

Selain pengerukan, pembangunan apa saja yang sudah dilakukan di tahun 2014?
Selain melakukan pengerukan, kami juga menata Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di Tanjung Emas. Sebelumnya di tempat yang kumuh sekarang kami pindahkan ke tempat yang lebih representatif dan bersih.

Kami pun melakukan penataan terminal agar lebih rapi. Masing-masing terminal kami sediakan portal, screening, toilet, area parkir.
Selain itu, PT Pelindo III telah membuat sistem polder dengan membuat tanggul sekeliling pelabuhan. Untuk mengatasi rob, kami membentuk unit baru untuk fokus menangani rob, jadi masalah rob di 2014 tidak kami temui lagi. Sebenarnya permasalahan rob ini sudah difokuskan pada 2013, di tahun ini kami pastikan masalah ini selesai. (tribunjateng/cetak/dni)

Berita Terkini