Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Menjelang Pilkada Purbalingga 16 Desember 2015 mendatang, dinamika politik di sejumlah parpol mulai bermanuver untuk saling berkoalisi.
Partai Golkar misalnya, kini sedang berupaya melakukan penjajagan berkoalisi dengan partai PDIP.
"Memang kami sudah mulai bersiap untuk melakukan penjajagan koalisi dengan PDIP," kata Wakil Sekretaris Partai Golkar Purbalingga HM Wachyono kemarin.
Dia menjelaskan, melihat aturan Partai Golkar memperoleh 7 kursi di DPRD Purbalingga, sehingga tidak bisa mengusung Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) sendiri.
Maka dari itu, kata dia, perlu dilakukan koalisi dengan partai lain.
“Secara informal saya telah menemui Ketua DPC PDIP Purbalingga Tasdi untuk membahas kemungkinan koalisi,” ungkapnya.
Di sisi lain, meskipun partai berlambang pohon beringin itu, terikat koalisi dengan parpol yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP), Wachyono menyebut, hal itu bukan harga mati.
Dalam politik, lanjutnya, koalisi dilakukan dengan berbagai pertimbangan.
“Ya kalau kondisi di pusat seperti itu, tapi kalau di Purbalingga tidak sama,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Purbalingga Tasdi menyebut, pihaknya sangat terbuka.
Sebab, lanjut dia, PDIP bersama Partai Golkar pernah melakukan koalisi di Pilkada tahun 2000 dengan mengusung pasangan Triyono Budi Sasongko-Soetarto Rakhmat.
“Saat itu Soetarto yang notabene Ketua Partai Golkar Purbalingga menjadi Cawabup. Koalisi ini sukses dan mampu memenangkan Pilkada,” paparnya.
Yang terpenting, kata Tasdi, semua kedepan untuk kemajuan Purbalingga. Dan perlu ada kerjasama antar parpol dan lembaga lain. “Ya kami bisa terbuka untuk melakukan itu,” imbuhnya. (*)