Ujian Nasional 2015

Tolak Ujian Nasional Online, Bambang Pecahkan Tiga Komputer

Penulis: suharno
Editor: iswidodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tolak Ujian Nasional Online, Bambang Pecahkan Tiga Komputer di depan Kantor Disdikpora Solo, Kamis 9 April 2015

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Seorang pria berdiri di depan gedung Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Soloi, Kamis (9/4/2015).

Sembari berdiri, pria yang diketahui bernama Bambang Saptono ini membawa batu besar di tangannya serta tiga monitor komputer yang diletakkannya di halaman Disdikpora.

Selain itu, dia membawa spanduk bertuliskan, "Batalkan UN (Ujian Nasional) Online. UN Online Bermasalah. UN Online Bikin Stress."

Selang beberapa saat, batu besar yang dibawa Bambang dihantamkannya ke tiga montior yang tergeletak di bawah, dan tak butuh waktu lama tiga montior akhirnya hancur.

Aksi yang dilakukan oleh tokoh masyarakat Kota Solo ini di depan kantor Disdikpora Solo merupakan bentuk penolakan terhadap sistem Ujian Nasional (UN) Computer Based Test (CBT) yang mulai diterapkan tahun ini.

Menurutnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkesan terburu-buru menerapkan UN CBT meskipun sekolah dan siswa belum siap.

Selain itu, Bambang menuturkan pemerintah enggan memikirkan dampak apa yang terjadi setelah penyelenggaraan tersebut.

"Mumpung belum dilakukan, saya meminta kepada Menteri Pendidikan untuk membatalkan rencana ini. Karena semuanya belum siap, baik dari pengadaan alat komputernya maupun Sumber Daya Manusia (SDM)," ujar Bambang.

Bambang menilai pelaksanaan UN menggunakan sistem Paper Based Test (PBT) atau ujian tulis saja masih banyak terjadi permasalahan, apalagi ditambah dengan hal yang baru lagi.

Dirinya hanya berpesan, pemerintah jangan main-main dalam hal ini, lantaran akan berpengaruh kepada hasil pendidikan di Indonesia serta generasi penerus bangsa.

Di sisi lain, Ketua Komisi IV DPRD Solo, Hartanti tidak akan memaksa sekolah untuk menerapkan ujian nasional secara online. "Jadi bagi SMA ataupun SMK yang sudah ditunjuk (melakukan UN CBT) tidak usah gengsi kalau memang tidak siap. Kalau tidak siap, nanti kasihan siswanya," ujar Hartanti. (tribunjateng/suharno)

Berita Terkini