Pernah Dengar Buah Kenitu? Ini Dia Khasiatnya
Pernah mendengar buah kenitu? Keluarga sawo-sawoan (Sapotaceae) ini di Indonesia memiliki banyak nama lokal
Penulis: galih permadi | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Pernah mendengar buah kenitu? Mungkin nama tersebut masih asing di telinga kita.
Pejabat fungsional Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Jateng, Budi Santoso, menjabarkan, buah ini banyak ditemukan di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Filipina, Thailand dan negara-negara Indochina.
"Karena kelezatannya lah buah yang berasal dari dataran rendah Amerika Tengah dan Hindia Barat akhirnya menyebar," ujarnya dalam rilis yang diterima Tribun Jateng, Senin (21/12).
Keluarga sawo-sawoan (Sapotaceae) ini di Indonesia memiliki nama lokal antara lain Sawo duren , sawo apel, sawo ijo atau apel ijo (Jawa), sawo hejo (Sunda), sawo kadu (Banten), kenitu atau manécu (Jatim), dan sawo manila (Lampung).
Sementara di negara tetangga diberi sebutan cainito (Philipina) caimito dan star apple (Inggris), sataa appoen (Thailand) serta sawu duren dan pepulut (Malaysia).
"Beberapa negara lain mempunyai sebutan sendiri untuk buah ini antara lain chicle durian, sterappel, golden leaf tree, abiaba, pomme de lait, estrella, aguay dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri adalah Chrysophyllum cainito," kata Budi.
Buahnya berbentuk bulat dengan diameter 5–10 cm, dengan kulit buah licin mengkilap, berwarna hijau ketika masih muda dan coklat keunguan atau hijau kekuningan ketika tua/matang.
Kulitnya cenderung tebal, dan mengandung getah putih yang lengket.
Daging buah putih, beberapa varian berwarna keunguan.
Tekstur daging buahnya lembut, rasanya manis dengan endokarp berwarna putih yang terdiri dari 4-11 ruang.
"Biji berjumlah 3-10 butir, pipih agak bulat telur, coklat muda sampai hitam keunguan, keras berkilap seperti biji sirsak," ujarnya.
Khasiat
Bagian-bagian dari pohon kenitu berkhasiat sebagai obat antara lain kulit kayu, getah, buah dan biji.
"Rebusan daunnya dipakai untuk menyembuhkan diare, antihipertensi, diabetes dan rematik, sementara kulit kayunya dimanfaatkan sebagai obat kuat dan obat batuk," kata Budi.
Kandungan kalsium dan mineral, lanjut Budi, juga cukup baik dengan demikian buah ini dapat bermanfaat untuk menguatkan gigi dan tulang serta mengurangi resiko akibat syndrome menstruasi, seperti nyeri dan kembung.