Liputan Khusus

Renovasi GOR Jatidiri Semarang Butuh Dana Rp 1,5 Triliun

Editor: rustam aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Butuh dana sekitar Rp 1,5 triliun untuk menyulap GOR Jatidiri menjadi Sport and Youth Center Jatidiri.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penggantian lantai atau parkit gedung olahraga serta renovasi Tribun Utara Stadion Jatidiri pada pertengahan tahun ini, mengawali proses Revitalisasi Gelanggang Olahraga (GOR) Jatidiri Semarang. Masterplan revitalisasi yang sudah disusun sejak 2014 akan diwujudkan hingga 2018. Butuh dana sekitar Rp 1,5 triliun untuk menyulap GOR Jatidiri menjadi Sport and Youth Center Jatidiri.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Jateng, Budi Santoso menyebut pemerintah tidak sekadar merehabilitasi gedung yang sudah ada, tapi juga membangun fasilitas baru. Contohnya, pembangunan sekolah olahraga, kampung atlet hingga hotel. "GOR Jatidiri yang menjadi termegah di zaman Gubernur Ismail mengalami pasang surut dalam pemberdayaannya, hingga tidak terawat," ucapnya kepada Tribun Jateng di kantornya, pekan lalu.

Berbagai upaya menghidupkan GOR Jatidiri sudah dilakukan oleh Pemprov Jateng. Langkah terakhir adalah memusatkan kegiatan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) se-Jateng ke Jatidiri mulai tahun 2013. Saat ini sekitar 350 atlet dan pelatih menempati fasilitas di kompleks Jatidiri. Namun hal itu belum cukup sehingga pemerintah akhirnya memutuskan merevitalisasi Jatidiri.

Tahap awal, Pemprov Jateng menyediakan dana Rp 60 miliar pada tahun ini. Sekitar Rp 16 miliar untuk merehabilitasi gedung olahraga atau sport hall. “Kondisi gedung olahraga saat ini jauh dari ideal,” kata Budi.

Ia menggambarkan atap gedung sering bocor, lantai (parkit) juga sudah rusak serta ruang ganti yang tidak nyaman untuk atlet. Tiga bagian itulah yang akan dirombak secara besar-besaran. Dari sisi kapasitas, Gedung Olahraga Jatidiri termasuk terbesar di Jateng dengan kapasitas mencapai 7.000an tempat duduk.

Gedung Olahraga Jatidiri digunakan untuk beberapa cabor yaitu sepak takraw, voli, futsal, badminton dan olahraga indoor lainnya. Gelaran Sirnas Djarum dan Proliga selalu menggunakan Gedung Olahraga Jatidiri. "Nanti atap kami perbaiki, lalu parkitnya (lantai) kami bongkar semuanya dan memakai standar internasional," tuturnya.

Pihaknya juga akan merombak toilet dan ruang ganti pemain yang selama ini dikeluhkan banyak kalangan. Desain pun dipoles menjadi lebih modern. Pembangunan fisik diperkirakan mulai Juli hingga akhir tahun 2016.(*)

Selengkapnya Baca Tribun Jateng Edisi Cetak, Senin (1/2/2016)

Berita Terkini