TRIBUNJATENG.COM -- Sebuah rencana pariwisata yang melibatkan monyet dan telah direncanakan selama satu dekade ini berubah menjadi mimpi buruk bagi warga setempat.
Pasalnya, kini desa Xianfeng di Sichuan, China justru dikepung ratusan monyet liar.
Seperti dikutip Mashable, Rabu (15/6/2016) penduduk desa ingin meningkatkan perekonomian lokal dengan menggunakan monyet-monyet liar untuk menarik wisatawan.
Ide mereka terinspirasi dari Gunung Emei yang merupakan tempat wisata terkenal dan dihuni banyak kera liar.
Pada 2013, penduduk desa menghabiskan total 48 hari untuk mengangkut 73 kera dari pegunungan dan mendirikan rumah bagi monyet-monyet tersebut.
Awalnya, rencana melepas monyet bertujuan untuk menarik wisatawan. Di sisi lain investor juga mulai menunjukkan minat dan mendanai taman untuk monyet-monyet.
Namun, pada 2014 kekayaan desa Xianfeng memburuk ketika investor utama Zhou Zhenggu meninggal dan taman terpaksa ditutup karena manajemen buruk dan kurangnya pendanaan.
Kini, desa Xianfeng telah dibanjiri 600 monyet. Tak seperti monyet di Gunung Emei yang hidup di alam liar dan independen, monyet Xianfeng terbiasa dibesarkan di penangkaran.
Penduduk kini diteror oleh monyet. Monyet-monyet itu menghancurkan tanaman dan rumah serta mulai berkelahi.
Sejauh ini, baru setengah dari jumlah monyet di Xianfeng yang telah dikembalikan ke hutan.
Menurut para ahli, separuh jumlah monyet-monyet itu bertekad untuk tetap tinggal di desa itu. (*)
Sumber: mashable.com