Ramadan 2016

Jelang Lebaran, Penukaran Uang Baru Pecahan Rp 2 Ribu Kurang Diminati

Penulis: deni setiawan
Editor: iswidodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jelang Lebaran, Penukaran Uang Baru Pecahan Rp 2 Ribu Kurang Diminati. Yang paling laris adalah pecahan Rp 5 ribu

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Kamis (23/6/2016) sekitar pukul 10.00, Anggraheni (31) menyelesaikan transaksi penukaran uang pecahan baru di Kantor Cabang Pembantu (KCP) BNI Syariah Ungaran. Adapun pecahan yang diinginkan adalah nominal Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, serta Rp 20 ribu.

Apa yang diinginkan dia pun didapat dan tanpa ada hambatan. Bahkan proses penukaran kepada petugas teller di kantor yang berada di Jalan Diponegoro Nomor 222A Ungaran Kabupaten Semarang, tidak lebih dari 30 menit.

Sempat terdengar Tribun Jateng, Kamis (23/6/2016) percakapan antara petugas teller dengan ibu satu anak itu di saat transaksi. Petugas menawarkan uang nominal Rp 2 ribu. Namun tawaran tersebut pun segera dijawab Anggraheni.

"Wah maaf, Mas. Sekarang yang uang baru pecahan Rp 2 ribu sudah tidak disenangi anak-anak. Mereka kayaknya semakin cerdas saja di saat bagi-bagi rejeki kepada keponakan. Mintanya kalau tidak yang Rp 5 ribuan, ya yang Rp 10 ribuan," ucapnya.

Ungkapan nyaris serupa pun disampaikan Herman (42) warga Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Menurutnya, seiring perkembangan, tren pemberian uang pecahan nominal Rp 2 ribu di saat Lebaran, dari tahun ke tahun semakin ditinggalkan. Tak terkecuali di tahun ini.

"Saya sempat menanyakan ke istri sebelum ke sini. Istri saya pun mengatakan yang nominal Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu saja. Jangan yang nominal Rp 2 ribu, karena semakin tidak diminati oleh anak-anak maupun keponakan," ungkap pegawai swasta di Kabupaten Semarang itu.

Terpisah, Pemimpin KCP BNI Syariah Ungaran Purwadi pun mengamini apa yang disampaikan dua nasabah yang telah melakukan transaksi penukaran uang baru di kantornya. Tidak hanya mereka, tetapi pula mayoritas masyarakat saat ini, apabila uang baru pecahan Rp 2 ribu memang mulai ditinggalkan.

"Dari data kami pun demikian. Rata-rata per hari kami mengeluarkan atau melayani transaksi penukaran uang baru mencapai Rp 50 juta. Dari jumlah tersebut, sekitar 50 persennya adalah nominal Rp 5 ribu. Lalu sisanya masing-masing 20 persen untuk pecahan Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu. Sedangkan yang Rp 2 ribu tak lebih dari 10 persen," paparnya.

Dan berkait penukaran uang baru, tambah Purwadi, pihaknya memperkirakan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, transaksi penukaran uang baru bakal semakin membludak atau meningkat signifikan pada pekan depan atau mulai dua pekan sebelum Lebaran. (*)

Berita Terkini