Demo 4 November

Kronologi Lengkap Aksi 4 November Versi GNPF MUI

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan umat muslim memenuhi Jalan Merdeka Timur saat demonstrasi menuju ke Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (4/11/2016). Demonstran mendesak pihak kepolisian menetapkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi tersangka terkait kasus dugaan penistaan agama.

Hasilnya, Jusuf Kalla memberikan jaminan akan memproses hukum Ahok secara cepat, tegas dan transparan serta meminta waktu selama dua minggu.

Peserta aksi menolak hasil tersebut dan sepakat untuk bermalam di Istana Negara.

Bactiar menuturkan KH Arifin Ilham berinisiatif menemui Wapres Jusuf Kalla.

Kericuhan kecil, katanya, sudah mulai terjadi sebelum rombongan mobil komando tiba, antara massa yang terprovokasi dengan barikade polisi.

Tetapi, Laskar FPI menjadi pagar pembatas antara massa dengan polisi.

"Tak lama setelah adzan Isya berkumandang petugas secara tiba-tiba melakukan tindakan fisik merangsek dan mendorong untuk membubarkan secara paksa dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet," kata Bachtiar.

Ia menuturkan Wapres Jusuf Kalla, Menkopolhukkam Wiranto dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian bereaksi marah atas kecerobohan aparat.

"Berkali-kali Kapolri dan Panglima TNI memerintahkan aparat untuk berhenti menembak massa lewat pengeras suara tetapi tak digubris," kata Bachtiar.

Menurut Bachtiar, kejadian tersebut telah memakan satu korban meninggal dunia yakni Syahrie Oemar (65) l, warga Curug, Tangerang, Banten.

Puluhan korban terkena tembakan peluru karet, tertabrak motor polisi dan gas air mata.

Akhirnya, peserta aksi bergerak menuju Gedung MPR/DPR.

Pada pukul 03.00 WIB, delegasi GNPF MUI diterima Ketua MPR Zulkifli Hasan dan sejumlah anggota Komisi III DPR.

"Komisi III DPR kemudian memberikan jaminan akan menekan pemerintah pusat untuk memenuhi janjinya di depan massa aksi damai," kata Bachtiar.

Pada pukul 04.05 WIB, Sabtu (5/11/2016), GNPF MUI membubarkan diri.

"Alhamdullilah aksi damai berlangsung dengan maksimal meski ditekan, ditembaki dan dipukuli tapi kita bersabar dan tidak membalas, tidak melawan karena niat awal kita adalah aksi damai," kata Bachtiar. (*)

Berita Terkini