TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Tudingan provokator yang ditujukan kepada kamerawan Kompas TV Muhammad Guntur yang beredar di media sosial adalah hoax.
Tudingan itu beredar pasca-aksi damai 4 November yang diwarnai kericuhan di depan Istana Merdeka setelah magrib.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Din Syamsuddin, dalam pesan Whatsapp yang diterima Kompas.com, Minggu (6/11/2016), menyatakan mengenal Guntur.
"Dia meliput di lapangan Aksi Damai 4 November 2016 dan bukan provokator," kata Din.
Pesan Din mengklarifikasi tudingan terhadap Guntur yang menjadi viral.
Din menyebutkan pesan di Whatsapp itu memang ia tulis untuk meluruskan informasi yang tidak benar.
Berikut pesan lengkap Din Syamsuddin:
Ikhwany al-A'izza',
Wartawan dlm gambar di atas adalah Mas Muhammad Guntur, kamerawan Kompas TV, yg saya kenal. Dia meliput di lapangan Aksi Damai 4 November 2016 dan bukan provokator.
Utk diketahui, Kompas TV adalah satu dari dua TV Berita Nasional yg menyiarkan secara langsung Aksi Damai secara objektif dan proporsional.
Kebetulan pada sesi pra shalat Jum'at saya bersama Prof Azra (Azyumardi Azra -Red) menjadi narasumber di studio, dan pada sesi pasca shalat Jum'at Dr Abdul Mut'i, Sekum PP Muhammadiyah, dan Dr Gun Gun Heryanto, dosen fakultas dakwah UIN Jakarta, yg jadi narasumber.
Mohon maklum dan tdk disebarluaskan Kompas TV sbg anti Aksi Damai. Silakan lihat rekaman siarannya sepanjang hari Jum'at.
Saya bahkan menyampaikan terima kasih atas peliputan Kompas TV yg simpatik.
Syukran.
Salam, Din Syamsuddin.