Uniknya, sebelum mementaskan tarian itu para anggota wajib berpuasa antara tujuh hari sampai 21 hari.
"Kalau saya sebagai pengasuh, puasa 100 hari. Ini masih puasa," ujarnya.
Guswidi berujar tarian Kuda Lumping mengandung pesan kerukunan, perjuangan, serta penanaman rasa cinta budaya bagi generasi muda, sebagai penerus.
Tarian Kuda Lumping itu merupakan satu dari sekian rangkaian acara Festival Semarangan Gebyar Pesona Pringapus, yang diselenggarakan Tribun Jateng bersama Paramex. Festival itu berlangsung selama dua hari, pada Sabtu dan Minggu (11-12/2/2017).
Puncak acara pada hari Minggu. Ada senam dan jalan sehat, serta pengundian hadiah utama satu unit sepeda motor. (*)