Inilah Jenis Meriam Yang Tewaskan Prajurit TNI Saat Gladi Bersih PPRC di Natuna

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Meriam Giant Bow

Baca: Anggota DPR RI Minta Menhan Penjelasan Kecelakaan Prajurit TNI di Natuna

Sebanyak 9 unit Meriam merk Giant Bow disiagakan dalam Latihan PPRC TNI yang melibatkan tiga Angkatan tersebut.

Masing-masing meriam diawaki tujuh personil.

Ketujuh personil tersebut bertugas sebagai pengemudi, Komandan Regu, Penembak, dan Pelayan Amunisi.

Mengutip keterangan Komandan Pleton (Danton) II Baterai Meriam B, Letda Arh Angga Trisna Nugraha di Karang Teko, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (31/5/2014) lalu.

Saat itu, Prajurit dari kesatuan Baterai Arteleri Pertahanan Udara (Arhanud) 1/1/K menguji coba meriam type 80 Giant Bow kaliber 23 mm di Pusat Latihan Pertempuran Marinir V Baluran, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (30/5/2014).

Ia menjelaskan, para personel tersebut menyiapkan amunisi ke dalam meriam.

Amunisi diletakkan di sebuah kotak bernama magesan di sisi kanan dan kiri meriam.

Masing-masing magesan berisi 50 butir peluru.

"Meriam ini terdiri dari 2 mesin penembak dan 2 laras dengan kecepatan keluar munisi 250 butir per menit," ujarnya, saat itu.

Mereka menggunakan pesawat rakitan sebagai sasaran tembak.

Baca: Mayat di Kamar Hotel Rejo Podomoro Itu Ternyata Warga Pemalang, Inilah Identitasnya

Pesawat tersebut diterbangkan dari lokasi yang sama dengan lokasi meriam buatan Tiongkok itu berada.

Meriam yang datang ke Indonesia tahun 2003 ini unggul dalam hal menembak sasaran udara bergerak, khususnya heli.

Senjata ini menyebar sehingga sasaran lebih banyak.

Halaman
123

Berita Terkini