TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah nasabah yang ingin bertransaksi online diharapkan tidak panik saat terjadi gagal transaksi.
CEO Bank Mandiri Regional VII Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Maqin U Norhadi mengatakan, pihaknya mengantisipasi lonjakan transaksi yang meningkat saat libur panjang Lebaran.
"IT Bank Mandiri siaga penuh untuk menjaga lonjakan transaksi yang sangat meningkat di libur panjang Lebaran baik itu ATM ataupun EDC," jelas dia, saat dihubungi Tribun Jateng, Jumat (23/6/2017).
Menurutnya, rata-rata transaksinya saat libur Lebaran ini bisa mencapai tiga kali lipat dibandingkan kondisi normal.
"Tapi untuk sampai saat ini, terlihat jumlah transaksi e-channel naik lima kali lipat dari hari normal," jelas dia.
Pihaknya pun, sudah meningkatkan kapasitas IT untuk mengantisipasi konektifitas jaringan.
Dia mengimbau, masyarakat tidak panik jika transaksi gagal, serta selalu menyimpan struk transaksi dengan baik.
Jika memakai kartu kredit, kata dia, pastikan kasir menggesek kartu tersebut pada mesin EDC bank besar seperti Bank Mandiri.
"Pasti uang kembali, karena pasti terdeteksi sistem oleh sistem IT dan bank akan mengembalikan dengan posting manual," ujar dia.
Kepala Cabang Utama Bank Central Asia (BCA) Semarang, Lie Hendra Sutanto, mengakui adanya gangguan layanan menjelang Lebaran di anjungan tunai mandiri (ATM) di Semarang, beberapa hari terakhir.
"Sejak 3 hari lalu ada keluhan nasabah yang gagal transaksi di ATM. Kalau masih ada masalah, kami minta nasabah melaporkan ke call centre BCA di 1500888," kata Hendra kepada Tribun Jateng, Jumat (23/6/2017).
Hendra menuturkan, gangguan pada layanan ATM bisa terjadi karena gangguan sistem bank. Dari laporan yang diterima, gangguan tidak berlangsung lama.
Namun, jika gangguan yang dialami nasabah pada layanan m-banking, sms banking atau internet banking, kemungkinan dikarenakan gangguan pada operator seluler.
"Jika gangguan itu yang terjadi, kami hanya menunggu perbaikan dari pihak operator," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, transaksi nasabah yang gagal namun uang di rekening tetap terdebet atau terpotong, bank menjamin akan mengembalikannya. Dengan catatan jika hal itu benar.