Selain dipecat, menurut dia, oknum tersebut juga dihukum oleh pengadilan negeri dengan pidana penjara selama 9 tahun.
"Awal-awal saya bertugas di sini, ada petugas yang diringkus BNNP, ada napi dari dalam juga yang diringkus. Setelah dilakukan penggeledahan, ditemukan hp di dalam sel," terangnya.
Dengan adanya kejadian itu, ia berkomitmen untuk terus melakukan upaya-upaya pemberantasan peredaran narkoba, maupun praktik menyimpang lain di Lapas Kedungpane.
"Sekarang, saya lihat sudah ada progres, perkembangannya luar biasa," ucapnya.
Disinggung masih ada kemungkinan petugas yang nakal? Taufiq tak dapat memastikan 100 persen dari total 116 petugas yang ada semuanya bersih. "Mungkin masih ada oknum nakal, tapi sekarang saya jamin 95 persen petugas berintegritas," tegasnya.
Dia menambahkan, saat ini di Lapas Kedungpane terdapat 1.388 warga binaan. Menurut dia, antara jumlah petugas dan jumlah warga binaan yang harus diawasi tak seimbang.
"Tugas pengamanan dibagi dalam tiga shift, tiap shift ada 11 petugas. Ditambah dua petugas yang jaga di pintu utama, dan satu petugas piket," tuturnya.
Taufiq memaparkan, upaya-upaya penertiban di dalam Lapas selalu mendapat perlawanan dari pihak-pihak yang tidak berkenan.
"Merubah fisik bangunan itu gampang, tapi merubah budaya itu tidak gampang, butuh strategi yang matang supaya tidak terjadi resistensi," tandasnya. (yan/tim)