Rektor Unika Soegijapranata Klaim Kampusnya Bebas Narkoba

Penulis: Alexander Devanda Wisnu P
Editor: bakti buwono budiasto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budi Widianarko secara simbolik mengenakan jas almamater kepada mahasiswa baru di lapangan Albertus, Universitas Katolik Soegijapranata, Kamis (17/8/2017)

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Alexander Devanda Wisnu P

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pembekalan Terpadu Mahasiswa Baru (PTMB) Universitas Katolik Soegijapranata resmi ditutup pada Kamis (17/8/2017).

Acara penutupan tersebut diselenggarakan di lapangan Albertus, diikuti oleh seluruh mahasiswa baru, Kamis (17/8/2017).

Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, Budi Widianarko mengatakan ada peningkatan signifikan pada program studi Teknik Sipil.

Menurutnya, pemicu kenaikan tersebut adalah program pemerintah pada infrastruktur.

Baca: HARU, Dua Hari Sebelum Kibarkan Bendera, Paskibra Cantik Ini Meninggal

"Delapan tahun lalu saat awal saya menjabat mahasiswa Progdi Teknik Sipil hanya 30 mahasiswa saja, delapan tahun kemudian sampai sekarang sudah mendekati 150 mahasiswa," ujar Budi.

Selain itu, ia mengklaim Kampus Unika bebas dari narkoba.

" Kami ingin mengklaim kampus Unika itu kampus yang bebas narkoba. Dan hal itu kami lakukan sejak awal penerimaan mahasiswa baru. Karena narkoba sekarang sudah menjadi persoalan yang sangat serius" tambahnya.

Pada acara itu Rektor Unika secara simbolis memakaikan jas almamater pada mahasiswa baru sebagai tanda mahasiswa resmi jadi mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata.

Setiap jurusan menampilkan yel-yel yang telah disusun selama masa PTMB.

Baca: Penyidik Disebut Minta Uang Pengamanan Rp 2 miliar, Ini Tanggapan Pimpinan KPK

PTMB Unika 2017 mengambil tema transformasi inspiratif.

Kepala Humas Unika, Yuwono Agus menuturkan PTMB tahun 2017 dijiwai dengan talenta pro patria et humanite.

Baca: Sri Ranti, Penyumbang Emas Pertama Indonesia di SEA Games 2017

" Kami selalu menekankan kepada mahasiswa baru agar spirit pro patria et humanite selalu ditanamkan dalam jiwanya. Artinya talenta untuk Indonesia dan kemanusiaan yang dikemas secara humanis supaya mahasiswa baru itu enjoy tidak terbebani saat PTMB" tutur Agus. (*)

Berita Terkini