TRIBUNJATENG.COM, SEMARAPURA - Senyum sumringah jelas teraut dari wajah pasangan suami istri Wayan Sukartika dan Ni Komang Sartini, Kamis (17/8/2017).
Tepat di Hari Kemerdekaan RI, pasutri asal Banjar Pancoran, Desa Gelgel, Klungkung, Bali, ini dikaruniai seorang putra.
Putra dari Sukartika dan Sartini merupakan satu dari tujuh bayi yang lahir secara normal bertepatan Hari Kemerdekaan.
Kebahagiaan dan rasa syukur pun menyelimuti pasutri yang bisa melahirkan di hari spesial ini.
“Saya sangat bersyukur bisa dikaruniai putra saat peringatan hari Kemerdekaan Indonesia. Senang sekali rasanya,” ujar Sukartika, saat mendampingi istrinya yang menggendong sang bayi di ruang Ponek RSUD Klungkung, kemarin.
Putra kedua dari pasangan Sukartika dan Sartini tersebut lahir Kamis (17/8/2017) sekitar pukul 01.20 Wita.
Bayi ini memiliki berat tiga kilogram dengan panjang 51 sentimeter.
“Saya tidak pernah berharap atau sengaja ingin anak saya lahir di hari Kemerdekaan. Tapi saya bersyukur, yang penting anak saya sehat,” kata Sukartika, yang mengaku belum memikirkan nama untuk putranya tersebut.
Sukartika dan Sartini pun merasa lebih bahagia, ketika pihak rumah sakit memberikannya bingkisan.
Untuk pertama kalinya, RSUD Klungkung memberikan apresiasi terhadap bayi yang lahir di hari Kemerdekaan RI.
Kebahagiaan juga dirasakan Toyibah (32), yang beralamat di Jalan Nuri, Gang 2 Nomor II, Tabanan.
Ia melahirkan seorang bayi laki-laki dengan proses normal sekitar pukul 09.40 Wita.
Toyibah mengatakan dirinya memang memprediksi kelahiran anak keduanya pada hari Kemerdekaan.
Ia mengaku senang memiliki anak pertama yang lahir pada hari proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
“Nanti bapaknya berencana melepas balon merah putih sebagai ungkapan syukur anaknya lahir pada hari Kemerdekaan,” ujarnya sumringah sembari memeluk anaknya.