Pilgub Jateng 2018

Kesbangpol se-Jateng Diminta Pantau Isu Jelang Pilgub Jateng

Penulis: m nur huda
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono, mengingatkan pada semua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jateng, untuk terbuka terhadap permintaan informasi dari berbagai pihak.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kesbangpol kabupaten/kota se Jawa Tengah, diminta untuk tanggap dengan berbagai isu yang berkembang di masyarakat jelang perayaan Natal dan tahun baru 2018, serta menghadapi tahun politik Pilkada serentak 2018.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sri Puryono saat hadir dalam Rapat Koordinasi Badan/Kantor Kesbangpol kabupaten/kota se Jateng, di ruang Cendrawasih Badan Kesbangpol Provinsi Jateng, Jumat (8/12/2017).

“Kesbangpol harus tanggap, dan harus bersinergi dengan TNI dan Polri. Nggak boleh Kesbang justru ketinggalan isu. Kita harus punya telik sandi yang tanggap,” tegas Puryono.

Ia juga meminta pada seluruh Kesbangpol se Jateng, untuk tanggap mengenai persoalan ideologi radikal. Jika dirasa tidak paham, agar segera berkonsultasi ke Kiai maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Masalah ideologi, sangat berbahaya terutama bagi masyarakat yang tingkat pemahaman agamanya setengah-setengah. Kalau bingung, tanya Kiai atau MUI, minta fatwa," tandasnya.

Selain itu, Puryono juga meminta agar dalam menghadapi bencana alam, harus bekerjasama dengan pihak-pihak terkait. Kesbangpol juga diminta melakukan pemetaan potensi bencana sosial dan bencana alam.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah Ahmad Rofai mengatakan, pihaknya sebagai tangan panjang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah melakukan tugasnya. Rapat koordinasi ini sebagai bentuk langkah cepat menghadapi berbagai persoalan sosial.

“Seperti tahun sebelumnya, ada intensitas dari aktivitas masyarakat di Jawa Tengah di akhir tahun. Seperti perayaan Natal dan Tahun Baru. Maka ini harus kita antisipasi dengan tepat dan cermat agar teratasi,” katanya.

Dicontohkannya, akhir tahun 2016 lalu terjadi penangkapan pelaku terorisme, aksi penolakan pabrik semen, pelarangan cantrang, dan Aksi Bela Islam dan beberapa waktu lalu yaitu penolakan Reuni 212.

“Sekarang muncul baru ini, aksi tolak transportasi online termasuk penggrebekan gudang terlarang," ujar Rofai.

Khusus tahun ini, ada agenda khusus yang harus diperhatikan yakni persiapan menjelang Pilkada serentak di Jateng tahun 2018. Upaya yang dilakukan adalah sosialisasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak.

"Eskalasi isu dan kerawanan ini akan meningkat menjelang Pilgub dan Pilkada serentak 2018. Harapannya Pilkada serentak agar tetap aman, sejuk, dan tertib," ujarnya.

Mengenai peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang khususnya Pil PCC. Pihaknya memiliki batas kewenangan, sehingga yang dilakukan adalah memaksimalkan peran sosialisasi dan deteksi dini lewat bekerjasama dengan berbagai tokoh agama, tokoh masyarakat, FKUB, ormas dan lainnya.

"Kalau narkoba dan Pil PCC, ini wilayahnya BNN dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Tengah,” ujarnya.

Pada rakor ini, hadir pula perwakilan Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Tengah Kompol Muhammad Imrom, Kepala Badan/Kantor Kesbangpol se Jateng, dan lainnya.

(*)

Berita Terkini