Laporan Wartawan Tribun Jateng, Nur Rochmah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah mahasiwa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia (IMTPI) wilayah 2 Jateng, DIY dan Jawa Barat, mengikuti pelatihan kepemimpinan di Universitas Semarang (USM).
Kegiatan berlangsung mulai dari tanggal 8-9 Desember 2017, dengan mengusung tema “Membangun Generasi yang Memilki ATI (Aspiratif, Tanggap dan Inspirasi) sehingga Mampu Menjadi Poros Penggerak IMTPI”.
Kegiatan tersebut diikuti mahasiswa USM, UGM, Unsoed, IPB, Unimus, Universitas Mathlaul Anwar Banten, Instiper Yogyakarta, Universitas Widya Mataram Yogyakarta, dan Universitas Djuanda Bogor.
Baca: Puluhan Istri Anggota DPR RI Kunjungi Kota Salatiga, Ternyata Untuk Ini
Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian USM, Ir. Haslina, MSi dan menghadirkan pengisi materi Dr. Rohadi, MP dosen dari FTP USM.
Selain itu, panitia juga menghadirkan Diode Yonata alumni IMPTI dari Jakata dan Riswanto Presiden mahasiswa Universitas Muhammadiya Semarang (Unimus).
Menurut Haslina, ketua panitia, pada rilis yang diterima Tribunjateng.com, kegiatan ini (pelatihan kepemimpinan, Red) berlangsung selama dua hari. Saat hari pertama peserta mendapatkan materi di Kampus USM.
Lalu dilanjutkan di hari kedua, para peserta mengikuti pelatihan di Pantai Guwamanik Pecatu Park Jepara.
Dr. Ir. Rohadi, MP mengatakan negara harus berdaulat di bidang pangan, dan rakyat juga berdaulat di bidang pangan.
Hal ini mempunyai makna, jika negara atau rakyat mampu mengambil di setiap keputusan-keputusan.
Dari mulai lingkup bidang politik, maupun kebijakan teknis di bidang pangan, tanpa tekanan dan rasa takut dari pihak mana pun.
Baca: Curhat Kerap Mendapat Umpatan Kasar, Polisi: Yang Penting Lalu-Lintas Lancar
Hal ini dikarenakan negara atau rakyat memiliki otoritas, kekuatan, kemandirian dalam memutuskan segala persoalan di bidang pangan.
"Mengingat karena di Indonesia memiliki kekuatan sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan kebudayaan. Dengan modal tersebut seharusnya pemerintah memanfaatkan kedaulatannya dalam bidang pangan sebaik mungkin," ujarnya, Sabtu (9/12/2017).
Ia juga berharap agar Mahasiswa Teknologi Pertanian di seluruh Indonesia, bisa lebih peka dalam menanggapi isu-isu persoalan pangan di Indonesia sekarang ini.
"Mahasiswa harus mulai pasang telinga, pasang hati dan pasang fikiran untuk kemajuan pangan kita khususnya bagi para petani di Indonesia," pungkasnya.(*)