Kuliner Kudus, Pecel Pakis Ternyata Berasal dari Solo. Begini Sejarahnya

Penulis: Dwi Laylatur Rosyidah
Editor: suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pecel pakis lengkap taoge di warung makan mbok Yanah di Colo Kecamatan Bae Kabupaten Kudus Jawa Tengah, Minggu (21/1/2018).

Laporan wartawan Tribun Jateng, Dwi Layla

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Lebih dari 90 tahun lamanya pecel pakis Mbok Yanah ada.

Pakis adalah jenis tanaman dari kelompok tumbuhan paku dan tumbuh liar di lahan yang lembab.

Warung makan yang terletak di arah menuju Pesanggrahan, Colo Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah itu terlihat ramai pembeli.

Empat meja yang disediakan pun penuh dengan makanan, Minggu (21/1/2018).

Sulyati pemilik warung makan itu merupakan generasi ketiga.

Sulyati dengan pecel pakis lengkap taoge di warung makan mbok Yanah di Colo Kecamatan Bae Kabupaten Kudus Jawa Tengah, Minggu (21/1/2018). (TRIBUN JATENG/DWI LAYLA)

"Pecel pakis ini warisan dari nenek saya yang bernama Siti Aminah, lalu lanjut ke ibu saya, Yanah dan kemudian saya."

"Awalnya, nenek Siti Aminah itu tinggal di Solo. Lantas saat pulang ke rumah, ia mengajarkan ke ibu saya untuk memasak dan menjual pecel pakis ini," jelasnya kepada Tribunjateng.com.

Sulyati tidak mengetahui secara pasti, apakah neneknya itu mengabdi di keraton Solo ataukah di mana.

Dirinya hanya tahu bahwa neneknya itu dipercaya untuk memasak pakis dengan bumbu spesial yang berbahan dasar kacang.

Makanan yang berpadu dengan bumbu khas itulah yang ditekuni Sulyati hingga kini.

Pecel pakis ini pun banyak diadopsi oleh masyarakat. Tak sedikit yang menjualnya.

Namun Sulyati tetap meyakini bahwa yang pertama tetap mempunyai kesan sendiri.

"Apalagi memasak pakis bukanlah hal yang mudah, salah teknis saja hasilnya tidak bisa hijau segar dan rasa yang gurih," terangnya.

Baca: Hari Minggu Pagi, Jalan Pahlawan Semarang Jadi Pusat Wisata Kuliner

Halaman
12

Berita Terkini