Tahun Baru Imlek

RAHASIA Mahalnya Ikan Dewa Saat Imlek

Penulis: khoirul muzaki
Editor: iswidodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembudidaya ikan dewa di Desa Karangtengah, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah Bing Urip Hartoyo, Jumat (16/2).

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Ikan Dewa (Labeobarbus douronensis) atau Tambra, barangkali masih asing bagi sebagian masyarakat awam. Namun bagi warga etnis Tionghoa, ikan jenis ini sangat dikenal.

Bagi warga keturunan, urusan Ikan Dewa bukan hanya selesai di meja makan. Ikan itu punya tempat tersendiri sebagai simbol keberuntungan.

Karena itu, Ikan Dewa biasa ditemui dalam acara keluarga, hari-hari besar maupun upacara-upacara suci etnis Tionghoa. Ikan itu pun jadi satu di antara maskot dalam perayaaan Imlek.

Nyatanya, permintaan Ikan Dewa meningkat drastis sejak menjelang perayaan tahun baru Imlek 2569 Kongzili ini. Di tengah gegap gempita warga Tionghoa merayakan hari besar mereka, para penjual atau pembudidaya Ikan Dewa ikut kecipratan bahagia karena mendulang untung besar dari bisnis ini.

"Sudah sejak dua minggu lalu permintaan ikan Dewa naik," kata pembudidaya ikan dewa di Desa Karangtengah, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah Bing Urip Hartoyo, Jumat (16/2).

Bing bukan hanya kebanjiran permintaan dari warga lokal. Ia juga menerina banyak pesanan dari masyarakat luar daerah mulai Jakarta, Bandung hingga Surabaya. Mereka bahkan telah memesan ikan ini jauh hari agar kebagian. Hingga saat ini, sudah menjual sekitar 1 kuintal Ikan Dewa ke pemesan dari berbagai daerah.

Bing bukan hanya membudidayakan Ikan Dewa di beberapa kolam belakang rumahnya. Ia mengembangkan usahanya itu dengan membuka rumah makan yang menyajikan menu khusus Ikan Dewa. Karena itu, ia tidak hanya melayani permintaan Ikan Dewa mentah, namun juga dalam kondisi matang atau olahan.

"Bisa pesan matang karena di sini sudah ada retorannya,"katanya

Ikan dewa konsumsi ukuran satu kilogram dijual per ekor dengan harga Rp 1 juta. Sedangkan Ikan Dewa ukuran di atas dua kilogram dihargai Rp 1,5 juta per kilogram.

Di tengah tingginya permintaan Ikan Dewa selama ini, Bing dilanda keprihatinan mendalam. Kolam-kolam untuk pembudidayaan dan pemijahan Ikan Dewa di belakang rumahnya selama ini mengandalkan pasokan air dari sungai Prukut.

Nahasnya, dalam setahunan terakhir ini, air sungai Prukut yang mulanya jernih dan cocok untuk pembudidayaan ikan, berubah keruh. Pada saat tertentu, kekeruhan air sungai Prukut bahkan sampai pekat becampur lumpur. Kekeruhan itu otomatis mempengaruhi proses pembiakan dan pembesaran ikan Dewa di kolamnya. (*)

Berita Terkini