TRIBUNJATENG.COM - Harriet Sugarcookie (21) mengalami masa-masa berat saat remaja.
Dia mengalami kecemasan karena lingkungan yang begitu membatasinya.
Harriet lahir di Vietnam dan pindah ke Inggris dengan orangtuanya saat berusia 5 tahun.
Hingga berusia 18 tahun, Harriet menjadi satu-satunya murid Asia di sekolahnya.
"Aku sering di-bully karena aku berbeda," ungkapnya pada NextShark.
Baca: 5 Fakta Bu Guru Bersama Perjaka Ditemukan dalam Kondisi Mulut Berbusa, No 3 Bikin Kaget
Dia sering dilempari barang dan temannya sering menuliskan kata-kata berbau rasis di bukunya.
Tak punya teman, satu-satunya hiburan Harriet adalah bermain game, Pokemon, Final Fantasy dan Skyrim.
Meskipun dianggap cupu alias nggak keren, Harriet sempat memiliki pacar.
Mereka bertemu di sebuah toko komik tempat Harriet bekerja.
Namun, hubungannya tak berlangsung lama karena sang pacar mencampakkannya setelah menemukan cewek Asia yang dianggap lebih lucu.
Harriet memutuskan untuk fokus sekolah.
Hingga saat tiba masuk kuliah, dia mengalami kesulitan ekonomi.
"Biayanya sangat tidak masuk akal untukku," terangnya.
Baca: Kemenangan Marc Marquez Sebagai Aksi Balas Dendamkah? Ini Kata Manajernya