Laporan wartawan Tribun Jateng Dhian Adi Putranto
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - M As'ari, pengemudi mobil dinas wakil ketua DPRD kabupaten Kendal yang tertabrak kereta api di perlintasan kereta api desa Sudipayung, Ngampel, pada Rabu (4/9) pagi akhirnya meninggal dunia.
Ia meninggal dunia akibat kehabisan darah karena luka robek di bagian tengkuknya.
Suasana duka nampak di rumah korban di RT 9 RW 3 Desa Brangsong, Kendal. Nampak puluhan warga mendatangi rumah korban sebagai ungkap rasa duka mereka. Jenazah As'ari dimakamkan hari Selasa sekira pukul 13.30.
Meninggalnya As'ari menyimpan duka bagi keluarga. As'ari meninggalkan satu anak berusia dua tahun dan seorang istri yang tengah mengandung lima bulan anak keduanya.
Diungkapkan oleh Koordinator Banser Rayon Brangsong, Sa'id Ahmad Zain mengatakan sebelum kejadian itu As'ari yang merupakan anggota Ansor sempat mengunggah empat status pada akun WhatsAppn-nya.
Status itu diunggah pada pukul 03.12, 03.17, 03.19, dan pukul 03.22.
Sedangkan kecelakaan mobil dinas tersambar KA Matarmaja sekitar pukul 03.37 WIB.
Pada status pertama korban memposting kondisi jalan yang sedang mengalami perbaikan jalan. Status berikutnya menuliskan 'Ngalor ke cegat truk glempang', kemudian korban menulis lagi 'Maju kena mundur kena', dan status yang terakhir korban menulis 'ngetan Dipalang Jayamix'.
Ahmad menceritakan ia menduga maksud dari keempat status itu menceritakan bahwa korban sedang mencari jalan pulang.
Pasalnya jalan yang biasa ia lintasi sedang mengalami perbaikan jalan dan jalan lainnya ada sebuah truk yang terguling sehingga dirinya tidak dapat melintasi jalan tersebut.
"Kami dapat kabar kalau salah satu anggota Ansor mengalami kecelakaan di Sudipayung. Kami segera berangkat ke lokasi kejadian tersebut," jelasnya.
Ia menerangkan saat kejadian pihaknya dilarang untuk menolong korban yang kala itu mengerang kesakitan. Kala itu posisi korban sudah berada dalam parit dekat rel kereta api karena korban terpental keluar dari mobil yang dikendarai.
"Kata penjaga rel, jangan ditolong. Menunggu pihak kepolisian yang mengevakuasi korban. Padahal korban sudah mengerang kesakitan," jelasnya.
Bahkan dirinya mengatakan di lokasi kejadian banyak tumpahan darah dari korban karena korban cukup lama didiamkan tanpa pertolongan setelah peristiwa itu terjadi.