Laporan Wartawan Tribun Jateng, F Ariel Setiaputra
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Striker PSIS Semarang asal Manado, Sulawesi Utara, Aldaier Makatindu turut merasakan kepedihan mendalam atas bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Palu Sulawesi Tengah, Jumat 28 September lalu.
Hingga saat ini, korban jiwa sudah hampir mencapai 1.000 orang yang sudah dievakuasi.
"Saya berharap mudah-mudahan korban yang meninggal bisa ditemukan semua. Yang luka-luka bisa cepat dirawat," kata Aldaier kepada Tribun Jateng, Selasa (2/10/2018).
Ia berharap bantuan-bantuan yang dikirim ke lokasi bencana bisa segera tiba di lokasi bencana.
"Semoga bantuan dari mana saja bisa cepat diberikan biar bisa sedikit meringankan warga disana. Mereka disana sangat memmbutuhkan bantuan," lanjutnya.
Saat terjadi bencana, ia menyebut cukup khawatir dengan keluarganya yang ada di Manado, Sulawesi Utara. Sebab, gempa berkekuatan 7,7 skala richter tersebut terasa hingga ke beberapa tempat.
"Kalau sampai Manado, tidak. Cuma pas bencana itu selalu telepon orang rumah biar selalu waspada. Namanya kan satu (pulau) Sulawesi," jelasnya.
Sementara itu, kapten tim PSIS, Hari Nur Yulianto juga turut berbelasungkawa atas gempa dsn tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala.
Rencananya, para pemain PSIS juga akan mengirimkan bantuan ke Palu, sama seperti saat terjadi bencana gempa di Lombok baru-baru ini.
"Iya yang pasti kita semua turut berbelasungkawa atas banyaknya korban yg meninggal. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran. Dan mungkin akan ada donasi dari kita untuk mereka di sana, semoga bisa bermanfaat," kata Hari Nur.(*)