Sudjiwo Tedjo: Aku Bukan Pendukung Pak Prabowo atau Siapa pun, tapi . . .
Sudjiwo Tedjo mengaku bukan pendukung Prabowo dan mengutuk orang yang ingin mesin politik Prabowo mati
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Sastrawan Sujdiwo Tedjo mengomentari terkait isu matinya mesin politik di kubu calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dilansir TribunJateng.com, melalui akun Twitter @sudjiwotedjo, pada Kamis (1/11/18).
Mulanya, Sudjiwo Tedjo mentautkan sebuah video pelari marathon yang saling membantu hingga garis finsih.
Lantas, Sudjiwo Tedjo menyebut bahwa dirinya bukan pendukung Prabowo.
Ia juga menjelaskan bahwa ia bukan pendukung siapapun.
Baca: Pernah Sebut Mobil Esemka Tipuan, Fahri Hamzah: Kan Sudah Lama, Jangan Diungkit-ungkit
Baca: Bicara Soal Fitnah Lalu Ditantang Alissa Wahid Ketemu, Tanggapan Mustofa Malah Begini
Baca: Promo November 2018 : Dari J.Co hingga Burger Burger King Bisa Dapat Harga Murah
Baca: Olla Ramlan Beri Berlian ke Baby Sitter Ada yang Bilang Pencitraan Asisten Ungkap Fakta Sebenarnya
Namun, Sudjiwo Tedjo menyindir sosok oknum yang senang melihat mesin politik Prabowo mati.
Sudjiwo Tedjo menyarankan harus membuat persaingan Pilpres jadi terhormat.
"Aku bukan pendukung Pak Prabowo/siapa pun, tp mereka yg melihat mesin politik Pak Prabowo akan mati jangan sorak2. Justru mereka harus membuat mesin itu hidup agar persaingan Pilpres jd terhormat krn berupa persaingan sesama mesin hidup.. Malu ama mbak2 di Marathon ini," tulis Sudjiwo Tedjo.
Diketahui sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni berujar mesin politik pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno akan mati total.
"Mesin politik Prabowo-Sandi akan mati total. Tidak ada partai kecuali Gerindra yang serius memenangkan Prabowo-Sandi," ujar Antoni saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (1/11/2018) yang dilansir dari Tribunnews.com.
Antoni mengatakan, partai koalisi Prabowo-Sandi mulai tidak serius untuk memenangkan pemilihan presiden 2019.
Baca: Truk Nyangkut di Median Jalan Depan Transmart Banyumanik Semarang Tadi Pagi
Baca: Mustofa Nahrawardaya Merasa Difitnah, Alissa Wahid: Ya Sudah Ayo Ketemu
Baca: Ruhut sitompul: Sudah Ngebohong Tempe Setipis ATM, Sekarang Tempe Dijadikan Handphone
Baca: Taufik Kurniawan Jadi Tersangka Korupsi, Ruhut Sitompul: Fahri Hamzah Ngomongnya Ngawur
Antoni menerangkan, permasalahan di koalisi Prabowo-Sandi bermula dari Partai Demokrat yang mengizinkan kadernya untuk 'main dua kaki' atau memperbolehkan mendukung pasangan capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Kiai Ma'ruf Amin atau pasangan capres nomor urut 02 Prabowo dan Sandi.
"Kedua, Sekjen PAN (Eddy Soeparno, -red) juga mengakui Caleg mereka tidak mau mengkampanyekan Prabowo-Sandi," ucap Antoni.
Yang ketiga, menurut Antoni, Partai Keadilan Sejahtera yang mengancam akan mematikan mesin politiknya pada Pilpres 2019 lantaran persoalan kursi wakil gubernur DKI Jakarta.
"Keempat, Pak Prabowo tidak punya kepercayaan diri lagi nampaknya untuk kampanye ke daerah-daerah," tutur Antoni. (TribunJateng.com/Woro Seto)