Polemik LRT, Fahri Hamzah Tak Ingin Mengusik Janji Luhut Pandjaitan

Penulis: Ardianti WS
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Luhut Binsar Pandjaitan ditagih cium kaki Fahri Hamzah

Ia berujar, dirinya dan Gubernur DKI Jakarta, Anies menguraikan sistem transportasi di DKI Jakarta dari tahun ke tahun.

"Tentu kalau tahun 70an, 80an, kita tinggal mendengar berteriak teriak, ya teman-teman itu lewat jalan Juanda segala macam. Sekarang semuanya lewat IT. Bagaimana dengan IT memahami itu semua," tutur Wapres JK.

JK mengatakan, pembangunan LRT (Light Rail Train) di wilayah Bogor, Bekasi, dan Depok sebenarnya tak telalu efisien.

Sebab, pembangunannya berada di samping jalan tol.

"Dan biasanya light train itu tidak dibangun bersebelahan dengan jalan tol, harus terpisah. Tapi bangunnya gitu," ujarnya.

Selain itu, dana pembangunan yang mencapai Rp 500 miliar per kilometer juga dirasanya mahal.

Ia menilai, pembangunan proyek tersebut tidak menggunakan konsultan yang benar

Sehingga ke depan, ia berharap pembangunan transportasi dipikirkan lebih matang dengan menggunakan konsultan yang baik dan benar.

Diketahui sebelumnya, Fahri Hamzah‎ mengaku ganjil dengan tiang LRT yang tinggi.

Menurut Fahri seharusnya LRT dibangun bawah tanah saja, sehingga tidak perlu megeluarkan biaya untuk pemasangan tiang yang dianggap terlalu mahal.

"Tiangnya segini, mahal banget gitu. Curiga saya itu. Orang curiga. Saya juga curiga. Jelas saya ngeri tuh naik LRT. Kenapa engga ditaruh di bawah tanah aja," tutur Fahri di DPR, Jakarta Selatan, Senin (25/6/2018).

Selain memakan biaya, menurutnya pemasang tia‎ng untuk LRT juga membahayakan dan menurut analisis yang didengarnya tidak diperlukan. (TribunJateng.com/Woro Seto)

Berita Terkini