Tidak ada pukul-pukulan, tidak ada ancaman," terangnya.
Kepala SMKN 3 Yogyakarta, Bujang Sabri, menegaskan dalam video tersebut OS bukan menantang guru.
Si murid hanya ingin ponselnya dikembalikan.
"Sebetulnya anak itu minta handphone.
Orang kalau tidak tahu kan kayak menantang.
Dari sisi guru, kami tanya tidak merasa terancam.
Kejadian di kelas tidak seperti di video yang diviralkan.
Tidak terjadi pukul memukul.
Tidak ada ancaman baik dari guru maupun siswa," ucap Bujang Sabri.
Dia kemudian menceritakan kronologi peristiwa tersebut.
Menurutnya, Sujiyanto mengadakan ulangan dan memberikan aturan yang melarang siswa membuka hape selama ulangan.
Kemudian ada dua orang siswa membuka ponsel.
Satu di antaranya OS.
"Kejadian itu spontan.
Mau ada ulangan dan tidak boleh membuka handphone.