Siswa SMK yang Dorong Gurunya di Dalam Kelas Minta Maaf, OS Cium Tangan dan Peluk Sujiyanto

Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

OS yang mengasari gurunya di dalam kelas di SMKN 3 Yogyakarta meminta maaf kepada Sujiyanto, Kamis (21/2/2019).

TRIBUNJATENG.COM, YOGYA - Siswa SMK yang mengasari guru sehingga videonya menjadi viral di media sosial akhirnya meminta maaf.

Ternyata video tersebut direkam di ruang kelas X SMKN 3 Yogyakarta atau yang dulu bernama STM 2 Jogja.

Siswa yang mendorong sang guru itu berinisal OS.

Adapun guru yang diperlakukannya tersebut adalah Sujiyanto (55), pengajar di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan.

Diketahui bahwa OS nekat mendorong gurunya memakai bahu dan tubuh karena ingin hape miliknya dikembalikan.

Setelah video ini viral, OS pun meminta maaf kepada Pak Guru Sujiyanto.

Permintaan maaf tersebut dilakukannya dengan mencium tangan dan memeluk Sujiyanto.

"Saya menyesal telah melakukan ini dan tidak akan mengulanginya lagi.

Saya minta maaf, Pak," ujarnya sambil menjabat dan mencium tangan Sujiyanto.

Sujiyanto kemudian memeluk OS.

Dia berpesan agar perbuatan tersebut tidak dilakukan lagi.

"Ora dibaleni lho (Jangan diulang).

Wingi wes janji, gak boleh baleni lo (Sudah janji, tidak boleh diulangi)," kata Sujiyanto.

OS pun mengakui perbuatannya tidak pantas dilakukan oleh seorang siswa terhadap guru.

"Tidak sopan sama guru, kepikiran setelah melakukan itu," kata dia.

Menurutnya, Sujiyanto merupakan sosok guru yang baik.

Memiliki karakter yang tegas dan dekat dengan para siswanya.

"Pak Suji baik, kalau tegas ya tegas banget.

Kalau sama Pak Suji biasa guyon (bercanda).

Karena Pak Suji sama muridnya nggak terlalu tegang," ungkapnya.

OS menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (20/2/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.

Di kelasnya sedang berlangsung ulangan harian.

Saat ulangan harian siswa, memang tidak diperkenankan menggunakan ponsel.

Justru sebelum ulangan harian berlangsung, OS bermain hape.

Sujiyanto pun menyita handphone miliknya.

"Awalnya pelajaran biasa, terus handphone diminta sebelum ulangan.

Dorong-dorong mau minta hape sama Pak Sujiyanto tidak boleh.

Terus disuruh duduk dulu.

Saya ambil tas Pak Puji.

(Di video) kesannya kayak berantem.

Tidak ada pukul-pukulan, tidak ada ancaman," terangnya.

Kepala SMKN 3 Yogyakarta, Bujang Sabri, menegaskan dalam video tersebut OS bukan menantang guru.

Si murid hanya ingin ponselnya dikembalikan.

"Sebetulnya anak itu minta handphone.

Orang kalau tidak tahu kan kayak menantang.

Dari sisi guru, kami tanya tidak merasa terancam.

Kejadian di kelas tidak seperti di video yang diviralkan.

Tidak terjadi pukul memukul.

Tidak ada ancaman baik dari guru maupun siswa," ucap Bujang Sabri.

Dia kemudian menceritakan kronologi peristiwa tersebut.

Menurutnya, Sujiyanto mengadakan ulangan dan memberikan aturan yang melarang siswa membuka hape selama ulangan.

Kemudian ada dua orang siswa membuka ponsel.

Satu di antaranya OS.

"Kejadian itu spontan.

Mau ada ulangan dan tidak boleh membuka handphone.

Ada dua anak membuka handphone sehingga dua-duanya diambil (guru).

Yang satu tidak bereaksi, yang satu reaksi," katanya.

Sobri menuturkan, OS kemudian maju ke depan kelas meminta hapenya dikembalikan.

"Jadi kayaknya mau rebutan handphone.

Anaknya mau minta handphone.

Guru mundur-mundur supaya jangan sampai handphone diambil.

Ndilalah, kok lihat ada tas di meja guru.

Terus disandera tas itu.

Ada laptopnya agar handphone segera dikembalikan.

Yang divideokan sampai di situ saja," jelasnya.

Sabri menambahkan, setelah itu Sujiyanto mengembalikan handphone OS.

"Kemudian guru menyuruh anak duduk tapi tas guru dibawa anak.

Karena guru khawatir laptop dibanting, tas pun diambil.

Handphone dikembalikan ke siswa dengan catatan handphone tidak boleh dipakai," papar Sabri. (tribunjogja/noristera pawestri)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Siswa yang Dorong Gurunya Karena Meminta Handphone Akhirnya Minta Maaf

Berita Terkini