Kedua, Freeport dapat kepastian perpanjangan dari perubahan kontrak karya menjadi UPK sampai 2041.
"Ketiga, dapat kepastian pajak sampai 2041. Keempat, terbebas dari tuntutan perbaikan lingkungan. Dan kelima, mereka terbebas dari kewajibannya investasi smelter, karena mayoritas kan sekarang harus Inalum. Itu keuntungan yang didapat Freeport," terang dia.
Sementara itu, menurut Said lebih lanjut, dari pembelian saham Freeport ini Indonesia malah menelan banyak kerugian.
Salah satu kerugian yang nyata, menurutnya, adalah Indonesia mendapat penambahan hutang BUMN, kemudian Indonesia dapat kewajiban investasi.
"Kerugiannya lagi, Indonesia dapat kewajiban memperbaiki lingkungan. Indonesia kemungkinan akan dapat laba, tapi kemungkinan dapat resiko juga jika bertambahnya saham. Nah itu kira-kira yang didapat indonesia," pungkas Said Didu.
Sebelumnya banyak diberitakan, Sudirman Said, mengungkapkan bahwa pada 2015, ada pertemuan rahasia antara Presiden Jokowi dan bos PT. Freeport, James R Moffett. (yan)