Baca tanpa iklan
TRIBUNJATENG.COM - Pengacara kondang, Hotman Paris mengungkap honor terbesar yang diterimanya selama bulan Februari 2019.
Hanya saja honor terbesar Hotman Paris ini tidak bisa disandingkan dengan honor yang diterima ketika menangani kasus kelas kakap seperti 4 kasus sengketa izin usaha pertambangan di lahan Prabowo di Kalimantan.
Honor terbesar Hotman Paris juga tak bisa dihargai dengan mobil Lamborghini yang menjadi koleksinya.
Hal ini beralasan karena Hotman Paris hanya mendapat ucapan terimakasih yang tulus dari dua orang asal Bali.
Kedua warga Bali ini berterimakasih kepada Hotman setelah kasus yang dialami kini mendapat perhatian serius dari Kejaksaan Agung.
Video terimakasih dua wanita bernama Njoto Dewi Indahsari dan putrinya, Jeany Yudianto itu pun diunggah di laman instagram Hotman Paris, Senin (25/2/2019).
Njoto mengaku sangat berterima kasih kepada Hotman Paris dan HM Prasetyo atas bantuan mereka yang membuat Jeany terbebas dari jeratan hukum.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Hotman Paris yang sudah membantu kami. Dan juga saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Jaksa Agung yang sudah berkenan meninjau ulang kasus anak saya, Jeany Yudianto di Bali," ucap Njoto.
Rasa terima kasih juga disampaikan putri Njoto, Jeanny, atas bantuan Hotman Paris dan HM Prasetyo.
"Kami sekeluarga sangat berterima kasih kepada Bapak Jaksa Agung dan Bapak Hotman Paris yang dengan tulus sudah mau membantu rakyat kecil seperti kami untuk memperoleh keadilan."
"Biarlah Tuhan yang membalas semua kebaikan Bapak Jaksa Agung dan Bapak Hotman Paris," kata Jeany.
Melalui caption unggahan itu, Hotman Paris menjelaskan secara singkat kasus perebutan warisan yang menyebabkan Jeany nyaris dihukum pengadilan dengan menyandang status terdakwa.
Jeany mendapat tuduhan berdasarkan laporan kepada Polda Bali bahwa dirinya melakukan pemalsuan surat gugatan perdata.
Pengacara nyentrik itu menyebut bahwa kasus Jeany sempat viral dan mendapat perhatian serius oleh HM Prasetyo selaku Jaksa Agung.
Hotman Paris juga berharap akan ada banyak orang Indonesia yang semakin melek hukum supaya tidak terjerat fitnah karena kurangnya pengetahuan.