Kedai Kopi Sharing Karanganyar, Tak Sekedar Ngopi Tapi Berbagi

Penulis: Agus Iswadi
Editor: Catur waskito Edy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Minuman cafe latte dan americano di Kedai Kopi Sharing Karanganyar

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Tradisi minum kopi kian menjadi gaya hidup di kalangan masyarakat urban. Tak ayal nongkrong sambil ditemani secangkir kopi lantas jadi kebiasaan.

Selain sajian kopi, kenyaman bagi pengunjung jadi nilai plus dari sebuah kedai kopi. Begitu pula harga. Poin itulah kiranya yang bisa menarik pengunjung untuk singgah ke sebuah kedai kopi.

Di Karanganyar, dari sekian kedai kopi yang ada, mempunyai sekmen maupun konsep tersendiri dalam menarik para pengunjung. Satu di antaranya yakni Kedai Kopi Sharing.

Kedai Kopi Sharing terletak di Jalan Demak, Badran Asri, Kelurahan Cangakan, Kecamatan Karanganyar, Karanganyar. Tepatnya di sebelah selatan Taman Air Mancur Karanganyar. Kedai ini buka setiap Kamis hingga Selasa pukul 18.00 hingga pukul 24.00.

Kedai Sharing didesign minimalis dominan warna coklat dan crem. Nyaris tak ada warna yang mencolok di tiap interiornya. Begitu pula remang nyala lampu di teras kedai ini. Pengunjung dapat berlama-lama, ngobrol bersama teman ditemani secangkir kopi.

"Sering nongkrong di sini, minggu ini malam sudah tiga kali. Di sini harga terjangkau, tempatnya strategis dan enak buat nongkrong," kata pengunjung, Hendra Setiawan (18) kepada Tribunjateng.com, Senin (1/4/2019)

"Di sini terkadang juga ngerjain tugas, sharing berbagi pengalaman bersama teman, juga nyanyi-nyanyi, kan di sini juga disediakan gitar," lanjutnya

Pemilik Kedai Sharing, Fajrian Hanif Kuncoro (23) mengatakan, bisnis ini berawal dari membantu kakaknya mengelola kedai kopi di daerah Surakarta. "Awalnya bantu kakak ikut mengelola kedai kecil. Iseng-iseng, karena relasi banyak dan suka ngopi akhirnya membuat bisnis (kedai kopi) ini," katanya

"Karena basicnya manajemen, memang dari awal saya nggak ingin buka (kedai kopi), hanya sekedar buka. Manajemen harus bagus, sekecil apapun bisnisnya, kalau manajemennya bagus pasti akan besar," jelas Alumni Teknik Industri Institut Teknik Surabaya (ITS) itu

Sesuai dengan namanya Kedai Sharing, Hanif ingin membuat bisnis ini bukan sekedar tempat bekerja, akan tetapi tempat belajar. "Di sini saya bisa menjalin relasi, semakin besar relasinya akan semakin banyak kebermanfaatan yang diberikan," tuturnya

Kedai yang sudah berdiri selama satu setengah tahun itu, menyasar market kaum milenial alias anak muda. Adapun minuman yang disajikan harganya mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 17 ribu. Di kedai ini juga menyediakan makanan camilan, seperti french fries, chiken nugget, spageti, roti dan lain-lain. Harganya mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 15 ribu.

"Kebanyakan mereka (anak muda) pesan espresso shake, cafe latte, macha dan red velvet," ungkapnya

Dengan modal awal Rp 5 juta, kini ia dapat meraup omzet sebesar Rp 15-20 juta perbulan. (*)

Berita Terkini