Mengenal Jathilan Alias Jarang Kepang, Tarian Tertua di Tanah Jawa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jathilan di Kota Lama Sedot Ratusan Pengunjung, di sekitar Taman Srigunting, tampak ramai, Minggu (10/8) sore.

Bahkan, penonton pun bisa ikut kesurupan, lho.

Jika sudah begitu, biasanya sang penari yang tengah kesurupan akan meraih apa saja yang ada di hadapannya.

Entah itu rumput, kelapa, bahkan pecahan kaca.

Seolah mendapat kekuatan gaib, penari pun unjuk gigi dengan melakukan berbagai aksi berbahaya, seperti mengunyah pecahan kaca, memakan rumput, juga mengupas kelapa dengan gigi.

Penari juga menunjukkan kekebalan tubuhnya dengan cara menyayat lengan, membakar diri, atau berjalan di atas pecahan kaca.

Ajaibnya, tubuh sang penari sama sekali tak memar atau terluka setelahnya.

Untuk memulihkan kesadaran para penari dan penonton yang kerasukan, dalam setiap pagelaran selalu hadir para warok atau orang yang memiliki kemampuan supranatural.

Kehadirannya dapat dikenali melalui baju serba hitam bergaris merah dengan kumis tebal.

Para warok ini akan memberikan penawar hingga kesadaran para penari maupun penonton kembali pulih. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jathilan, Tarian Tertua di Tanah Jawa

Berita Terkini