TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG -- PSIS Semarang membuat kejutan dengan kembali merekrut pemain berstatus mantan pemain Persija Jakarta.
Manajemen PSIS mendatangkan gelandang bertahan, Septinus Alua, sebagai tambahan amunisi mengarungi kompetisi Liga 1 musim ini.
Kedatangan Alua ke PSIS untuk menambah kedalaman skuat, terutama di lini tengah. Bersama PSIS, Alua bakal dikontrak selama semusim.
General Manager PSIS, Wahyu "Liluk" Winarto mengungkapkan, didatangkannya Septinus Alua untuk menambah slot pemain senior di lini tengah PSIS, sekaligus menambal posisi Muhammad Yunus.
"Kami sengaja datangkan Alua karena M Yunus sudah pasti tidak main. Kami masih butuh gelandang senior, selain Arthur Bonai, Heru, dan Motta.
Selain itu, Alua kami siapkan bila Arthur Bonai dipanggil ke Timnas, kemudian Patrick Mota mendapat hukuman akumulasi kartu," kata Liluk, Jumat (24/5).
Kedatangan Alua ke PSIS membuat tim kebanggaan masyarakat Kota Semarang ini memiliki 29 pemain, yang didaftarkan ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1. Pemain berpostur gempal tersebut didaftarkan pada detik-detik akhir pendaftaran pemain ke LIB, 22 Mei lalu.
"Alua sudah kami daftarkan juga ke PT LIB sebagai pemain kami. Dia menjadi pemain senior terakhir yang kami daftarkan di putaran pertama Liga 1," tutur Liluk.
Tentu saja, kehadiran Alua menyusul rekannya di Persija, Silvio Escobar yang lebih dulu merapat ke PSIS.
Uniknya, selain Alua dan Escobar berstatus sebagai mantan pemain Persija Jakarta, keduanya juga merupakan mantan pemain Perseru Serui.
Dengan kehadiran Alua, kini terdapat empat pemain berstatus eks-Perseru di tim PSIS musim ini. Selain Alua dan Escobar, ada nama Arthur Bonai dan Kelvin Woppi yang berstatus mantan penggawa Perseru, yang kini sudah berganti nama menjadi Badak Lampung FC itu.
Beberapa hari lalu, Alua sebetulnya dikabarkan bakal dipinjamkan oleh Persija Jakarta ke salah satu kontestan Liga 2, Babel United. Namun, pemain yang juga karib disapa 'Hanoma' ini, menolak dan memilih keluar dari Persija Jakarta.
Saat dikonfirmasi, Alua membenarkan jika ia sempat akan dipinjamkan ke Babel United. "Ya betul, ceritanya cukup panjang.
Awalnya memang saya digosipkan untuk dipinjam. Cuma Pak Ferry (Ferry Paulus, direktur utama Persija Jakarta--Red) sendiri konfirmasi konfirmasi ke saya. Langsung dia bilang putus kontrak. Kemudian langsung saya meminta surat keluar. Kemudian saya nunggu, dan ada tawaran dari PSIS jadi langsung saja saya gabung ke sini," kata Alua saat ditemui seusai menjalani latihan perdana bersama PSIS di Stadion Moch Soebroto, Magelang, kemarin.
Kedatangan Alua ke PSIS, tak lepas dari peran Arthur Bonai. Pemain yang kini mendapatkan panggilan seleksi di Timnas Senior itu menjadi perantara antara manajemen PSIS dan Alua hingga akhirnya bisa bergabung dalam waktu yang begitu cepat.
Resmi bergabung bersama PSIS, Alua mengatakan, ingin memberikan kemampuan terbaiknya untuk PSIS. Lebih dari itu, ia berharap bisa memberikan kontribusi agar bisa membawa PSIS memenuhi targetnya finis pada posisi delapan musim ini.
"Yang pertama saya mengucap syukur kepada Tuhan, walaupun di akhir-akhir pendaftaran pemain saya masih bisa gabung di PSIS," tandasnya.
Sementara itu, pelatih PSIS, Jafri Sastra mengaku, senang atas kehadiran Alua di skuat PSIS. "Dengan sudah dipastikan M Yunus tidak bisa gabung di tim ini, paling tidak di putaran pertama. Tentu kami membutuhkan pemain lagi.
Apalagi kompetisi tahun ini padat dan merapat. Detik-detik terakhir, ada Hanoma dari Persija bergabung bersama kita mudah-mudahan bisa memberikan aura dan hasil yang positif. Mudah-mudahan tim juga bisa lebih berkembang lagi," kata Jafri Sastra.
Secara sekilas, ia menyebut jika Alua dalam kondisi fisik yang sangat baik. Sebab, sebelumnya rutin berlatih bersama Persija Jakarta. "Kalau aspek teknik dan skill sekilas belum bisa kami nilai kualitasnya," kata Jafri.
Jafri Sastra: Kunci Permainan Persija di Tengah dan Sayap
PSIS Semarang bakal menjamu Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 pekan kedua di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Minggu (26/5) besok. PSIS wajib memenangi laga kontra Persija Jakarta ini agar mampu mendongkrak posisi di papan klasemen sementara. Sejauh ini, PSIS baru mengoleksi nol poin karena kalah 1-2 dari Kalteng Putra pada laga perdana.
Menyoal persiapan melawan Persija, pelatih PSIS Semarang, Jafri Sastra menuturkan, pemain Macan Kemayoran wajib diwaspadai. Bukan hanya dua ikon asingnya yang paling ditunggu aksinya di lapangan, yaitu Marko Simic dan Bruno Matos, dua gelandang breaker Persija, Sandi Sute dan Rohid Chant, juga tak kalah berbahaya.
Jafri menilai, Persija merupakan tim yang solid karena tidak banyak mengalami perubahan. Menurut dia, lini tengah Persija salah satu yang wajib diwaspadai pemain PSIS.
"Persija jelas semakin matang karena tidak banyak perubahan, termasuk di lini tengah. Mereka punya Rohid Chant, Sandi Sute, Ramdhani Lestaluhu, dan sekarang ditambah Bruno Matos," kata Jafri, Jumat (24/5).
Selain itu, kata Jafri, dua sisi sayap Persija juga wajib diwaspadai. Keberadaan Riko Simanjuntak yang rajin memberikan umpan manis kepada Marko Simic juga wajib diwaspadai. Begitu juga pergerakan Novri Setiawan di sisi kiri penyerangan Persija.
Meski begitu, Jafri menjelaskan jika dia sudah mengantongi kelemahan Persija. Beberapa hari lalu, pelatih asal Padang ini juga sudah menyaksikan pertandingan Persija melawan Barito Putera lewat tayangan televisi untuk memantau cara bermain Persija.
Sekedar informasi, musim lalu PSIS sudah merasakan betapa sulitnya mengatasi pergerakan pemain Persija. Hingga akhirnya dalam dua pertemuan, PSIS selalu dipermalukan. "Namun kami sudah kantongi semua permainan Persija. Tentu sudah ada strategi seperti apa yang akan kami jalankan di pertandingan hari minggu nanti," tegas mantan pelatih Mitra Kukar dan Persis Solo tersebut. (arl)