Sopir Bus Kurnia Jaya Tampar Penumpang, Dishub Jateng: Kami Bisa Cabut Izin Trayek

Penulis: faisal affan
Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi / Bus Kurnia Jaya

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Faizal M Affan

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jumat (31/5/2019) kemarin pengguna Facebook atas nama Inem menyebarkan sebuah informasi yang menyatakan kekecewaannya menggunakan angkutan bus mudik.

Dari cerita singkatnya yang dibagikan dalam grup LASKAR BUNG KARNO (LBK), Inem mengaku kecewa karena bus yang digunakannya tiba-tiba menurunkan penumpang sebelum sampai tujuan.

Padahal, Inem seharusnya turun di Terminal Purwokerto. Tanpa alasan yang jelas dari sopir, Inem beserta seluruh penumpang bus diturunkan dan dioper dengan bus lain.

Namun ketika sedang meminta kejelasan kepada sopir, justru ibu Inem mendapatkan tamparan dari sopir.

Diketahui dari foto-foto yang ia posting, bus yang bermasalah tersebut adalah milik PO. Kurnia Jaya.

Diketahui bus tersebut melayani trayek dari Jakarta-Pekalongan maupun Jakarta-Purwokerto.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Satriyo Hidayat, mengatakan jika laporan pengguna akun tersebut dilengkapi dengan nama PO, nomor polisi, pukul kejadian, dan bukti karcis, maka pihaknya bisa memberi sanksi.

pengguna Facebook atas nama Inem menyebarkan sebuah informasi yang menyatakan kekecewaannya menggunakan angkutan bus mudik. (ISTIMEWA)

"Laporan tersebut jika lengkap bisa kami gunakan untuk mencabut izin trayek. Tetapi kalau bus tersebut menggunakan trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), maka yang bisa memberikan sanksi Dirjen Perhubungan Darat. Kalau AKDP kami yang akan eksekusi," terangnya, Sabtu (1/6/2019).

Sejauh ini Satriyo mengaku ada empat personelnya yang bertugas untuk memantau tarif dan layanan bus.

Pihaknya juga jauh-jauh hari sudah melakukan sidak dan pengecekan terhadap bus-bus yang akan melayani pemudik di tahun ini.

"Bus yang layak jalan ada beberapa yang diberi stiker khusus dan ada yang tidak. Karena berdasarkan pengalaman tahun 2017, stiker tersebut justru diperjualbelikan," tutupnya.(afn)

Berita Terkini