Momen Bersama 'Anak yang Durhaka' Bikin Luhut Binsar Pandjaitan Menitikkan Air Mata, Ada Apa?

Penulis: non
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Luhut Binsar Pandjaitan

Pikirnya saat itu Paulus akan lebih baik jika menjadi seorang pengusaha atau politisi.

Akhirnya Paulus berkuliah di jurusan hukum, Universitas Pelita Harapan, sesuai dengan keinginan Luhut.

Menjelang wisuda, Paulus berbicara pada Luhut untuk memperbolehkannya untuk mendaftar menjadi tentara.

"Saya pikir mau apa lagi dia? Minta kawin atau apa? Tiba-tiba dia kembali meminta izin saya untuk diperbolehkan masuk tentara.

Kali itu saya bilang bahwa sudah terlambat baginya untuk masuk Akmil karena bakal tertinggal 4 tahun di belakang teman-teman seangkatannya.

'Pokoknya saya masuk tentara, masuk Kopassus, karena itu cita-cita saya,'

jawabnya bersikukuh sembari menekankan kalaupun dia tidak mungkin masuk lewat jalur Akmil, Jalur Sepa PK (Sekolah Perwira Prajurit Karier) pun tidak masalah. Jalur yang saya sebenarnya tidak rela untuk dia lalui.

Sesuai dengan janji saya pada Paulus, maka saya mengijinkan dia masuk tentara karena lolos psikotes. Berbagai tes kemudian dia jalani termasuk ujian Komando."

Paulus pun akhirnya diizinkan Luhut dan berhasil menjadi prajurit komando.

Paulus juga mengambil sekolah lanjutan perwira dan S2 di Australia sebelum mendaftar ke Seskoad.

Luhut juga menuliskan bahwa ke depannya ia akan memberikan kebebasan putranya dalam berkarir.

"Karena pencapaian tertinggi seorang ayah adalah keberhasilan kita mendorong anak untuk menyelesaikan studi dengan bagus, bekerja dengan hati, dan tidak memanfaatkan keberadaan ayahnya. Biarlah setiap anak kita menjadi dirinya sendiri."

Dalam postingan itu pula Luhut menyampaikan rasa bangganya kepada sang putra usai menyelesaikan studinya.

Ia juga mengingatkan untuk berhati-hati dalam bersikap kepada orangtua.

Sebab apa yang Paulus lakukan kepadanya, dianggap balasan apa yang dirinya pernah lakukan kepada sang ayah.

Halaman
123

Berita Terkini