TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Suasana Hari Anak Nasional yang digelar di Grand Maerakaca Semarang, Selasa (23/7/2019) yang semula hanya seremonial dan terkesan kaku, berubah menjadi ger-geran.
Pasalnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berhasil mengubah acara Hari Anak Nasional yang semula seremonial menjadi ger-geran.
Alih-alih naik panggung untuk sambutan, Ganjar malah mengajak anak-anak bermain engklek (permainan tradisional atau taplak gunung atau sudamanda, dende atau dampu).
Dari data keterangan pers yang diterima Tribunjateng.com, acara yang digelar di Grand Maerakaca Semarang itu semula memang sangat protokoler.
• Viral Video Remaja Trek-trekan di Kuburan Pasuruan, Pelaku Sudah Klarifikasi dan Minta Maaf
• Ngaku Dapat Bisikan Gaib, Ibu dan Anak Buat Tenda di Tengah Hutan Bojong Pekalongan
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Selamat Jalan Enno Maripadang! Sekeluarga Tewas Digilas Truk
• Video Detik-detik Underpass Kentungan Jogja Ambrol, Wanita Australia Ini Lari Selamatkan Anaknya
Tenda, panggung, dan kursi duduk menambah kuatnya kesan resmi.
Melihat hal itu, Ganjar pun “berulah”.
Ketika panitia mempersilakan sambutan, ia justru menuju bawah panggung.
Menggunakan kapur tulis, ia terlihat menggambar sesuatu di batako.
Baru jadi separuh, ia meminta anak-anak TK dan SD maju mendekat.
“Ada yang tau gambar ini?”, tanya dia pada anak-anak.
“Engklek!,” teriak anak-anak.
Siswa SD Terang Bangsa bernama Yeski Alputra Emas kemudian diminta meneruskan karya Ganjar.
Jadilah tujuh kotak bersambung membentuk pesawat terbang.
“Ayoo… siapa yang bisa main engklek?” tanya Ganjar sekaligus ajakan kepada anak-anak.
Sejurus kemudian nampak anak-anak bergantian main engklek atau juga dikenal dengan nama sundamanda.