"Saya bilang pembangunan itu perlu.
Tapi bagaimana proses perencanaan dan implementasi pembangunan itu dilakukan mengedepankan kemanusiaan," ujar Andy Junaedi lagi.
Najwa Shihab saat mendengarkan pemaparan dari Sekjen Federasi Kontras Andy Junaedi soal Papua (youtube Najwa Shihab)
"Jakarta belum melihat Papua dengan pendekatan itu. Papua memiliki tingkat kekerasan yang panjang. Papua punya cerita berbeda dibanding yang lain. Jika Papua disamakan dengan maka kita akan terjebak di cerita yang sama," tambahnya.
"Isu separatisme muncul itu bukan tiba-tiba muncul. Coba kita tengok kasus kejahatan HAM. Berapa yang mandeg. Apa yang dilakukan Jakarta?" tegas Andy Junaedi.
Kemudian, Andy Junaedi menyebutkan bahwa Papua ini butuh guru, bukan senjata.
Papua juga butuh ilmu, bukan amlah caci maki.
"Yang dikirim tentara. Orang Papua butuh guru, bukan senjata. Orang Papua butuh ilmu, bukan untuk dicaci. Itu yang dibutuhkan," tegas Andy Junaedi.
Ketika disinggung seperti itu, Gubernur Papua Lukas Enembe tampak memperhatikan dengan baik.
"Orang Papua asli HDI (Human Development Index) rendah, Orang non Papua yang datang ke Papua HDI nya meningkat.
Artinya siapa yang bisa menikmati triliunan rupiah dari dana odsus?
Bukan orang Papua, itu fakta," tambah Andy Junaedi.
Setelah cukup lama diam dan meresapi kata-kata dari Andy Irfan, Najwa Shihab pun akhirnya bersuara.
"Saya mau lempar ke Pak Gubernur," tanya Najwa Shihab.
"Orang Papua butuh kehidupan bukan pembangunan," ucap Lukas Enembe tegas.