Mbah Pani Ceritakan Ritual yang Dijalani saat Topo Pendem, Tiap Azan Berkumandang, Ini yang Terjadi

Penulis: Mazka Hauzan Naufal
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Pani ketika dijumpai di rumahnya, Sabtu (21/9/2019).

Hal ini disampaikan Sutoyo, Carik Desa Bendar sekaligus tetangga Mbah Pani, ketika diwawancarai pada Senin (16/9/2019) lalu.

"Dia selalu di musala. Setiap waktu salat dia azan. Salat lima waktu selalu di musala," ujarnya.

Kiri ke kanan: Sri Khomaidah, Mbah Pani, dan Suyono ketika dijumpai di kediaman keluarga Mbah Pani, Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Sabtu (21/9/2019) siang. (Tribunjateng.com/Mazka Hauzan Naufal)

Suyono, anak tiri Mbah Pani, menyadari, di samping yang mendukung, pasti banyak masyarakat di luar sana yang tidak setuju dengan ritual yang dilakoni bapaknya.

Untuk itu, mewakili pihak keluarga, ia meminta maaf.

"Kami minta maaf kalau ada yang tidak sepaham. Niat beliau hanya ingin meningkatkan ketakwaan pada Allah. Kasihan beliau," ujarnya, Sabtu (21/9/2019). (Mazka Hauzan Naufal)

Berita Terkini