Meski Sakit, Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa Pantau Langsung Demo Gejayan, Ini Alasannya

Penulis: Ardianti WS
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Meski Sakit, Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa Pantau Langsung Demo Gejayan, Ini Alasannya

Terserah bagaimana pun tindakan dan kenyinyiran mereka selama ini.

Maka dari halaman bank BNI saya memperhatikan mereka, Alhamdulillah pada taat aturan, tidak memakai atribut kampus, meski masih ada beberapa diantaranya yang melanggar, tapi mereka tetap tertib.

Kedua, UNY berada di pertigaan Gejayan – Colombo, titik kumpul aksi, didatangi dan dilewati oleh semua pihak yang ikut.

Saya gak ingin diantara ratusan yang ikut itu ada oknum yang masuk ke kampus lantas mereka “iseng” terhadap fasilitas umum yang ada di kampus.

Ingat #saveUKTMahasisawaUNY karena itu semua dibuat dari UKT mereka. -

Saya pun cukup lama di Gejayan, hingga merasa aksi tersebut berjalan dengan damai dan tidak perlu dikhawatirkan.

Tadi dari kejauhan saya tetap memperhatikan mereka. Malah beberapa di antaranya ada yang menyadari kehadiran saya dan memanggil-manggil.

Namun maaf saya tidak bisa melihatnya dengan jelas.

Sebab meski sudah menggunakan kacamata, mata saya tidak normal, terlebih mata kiri, karena ada daging tumbuh hampir menutupi kornea, sehingga jika diperhatikan dengan jelas mata kiri saya terlihat seperti Vampir.

Uti berkali-kali menyuruh segera oprasi tapi waktu yang tidak sempat, karena jika oprasi, 1 minggu cuti dan gak bisa ngurus kampus, itu alasannya, tapi alasan utamanya…. Karena saya takut jarum… apalagi oprasi!

NB: alhamdulillah Plaza UNY tadi laku keras, banyak konsumennya," tulis Sutrisna.

Diketahui, ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta, Senin (23/09/2019) mengadakan aksi damai dan memadati pertigaan Kolombo, Jalan Affandi (Jalan Gejayan), Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

Sebelumnya tagar #GejayanMemanggil menjadi trending topik di Twitter dan media sosial lain.

Tagar ini merupakan ajakan mahasiswa untuk turun di jalan menuntut dan menolak revisi UU KPK, RUU Pertanahan, RUU PKS, dan RUU KUHP.

Sekitar pukul 12.30 mahasiswa berdatangan menuju ke ke pertigaan Kolombo, Jalan Affandi (Jalan Gejayan). Mereka datang dengan jalan kaki dan menggunakan sepeda motor.

Halaman
123

Berita Terkini