Cucu SBY Mimpi Bertemu Ani Yudhoyono, Ini Ceritanya kepada Aliya Rajasa

Penulis: Puspita Dewi
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cucu SBY Mimpi Bertemu Ani Yudhoyono, Ini Ceritanya kepada Aliya Rajasa

TRIBUNJATENG.COM- Putra kedua pasangan Edhie Baskoro Yudhoyono dengan Aliya Rajasa, Sakti (4) baru saja bermimpi bertemu dengan omanya, Ani Yudhoyono.

Cucu ketiga Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhono dengan mendiang Ani Yudhoyono itu langsung terbangun saat memimpikan mendiang Ani Yudhoyono.

Pemilik nama asli Pancasakti Maharajasa Yudhoyono itu segera berucap "I miss Memo".

Menantu SBY, Aliya Rajasa segera menanyakan soal mimpi Sakti.

"kutanya apa Sakti bermimpi lihat Memo? Sakti mengangguk," tulis Aliya Rajasa dalam laman Instagramnya, Sabtu (9/11/2019).

Dalam mimpinya, Sakti bermain dengan Ani Yudhoyono di antara bunga-bunga.

"Kutanya lagi Sakti main bersama Memo ya? (Karena tau kebiasaan Sakti dan memonya yg selalu main bersama) Sakti menjawab
'Memo ada banyak bunga bunga abistu Sakti siramin sama Memo..and we play together.. so happy' katanya mulai ceria," lanjut Aliya Rajasa.

Setelah itu, Aliya Rajasa mengajak putra keduanya itu untuk berdoa.

Sebelum ini, Aliya Rajasa mengatakan bahwa putri bungsunya, Gayatri Idalia Yudhoyono juga masih sering mencari sang nenek, Almarhum Ani Yudhoyono.

"Memo bobo kata Baby Gaia... Maafkan Gaia mo yg belum paham dan masih suka panggil cari memo..

Memo kami tersayang sekarang sudah tenang di sisiMu Ya Allah..

Terima kasih utk segala bimbingan nasihat dan ajaran Memo yg selama ini memo berikan kepada kami akan kami junjung tinggi dan" tulis Aliya Rajasa (3/6/2019).

Seperti yang diketahui, Istri Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Kristiani Herawati atau yang dikenal dengan Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura.

Ani Yudhoyono meninggal dunia usai melawan kanker darah.

Seperti yang diketahui, setelah SBY lengser, Ani Yudhono lantas menghabiskan banyak waktunya bersama keluarga, berkebun juga memotret.

Bahkan saat Ani Yudhoyono harus dirawat di National University Hospital Singapura, ia masih menyalurkan hobinya memotret.

Foto matahari terbit terakhir yang dipotret Ani Yudhono dari jendela rumah sakit sebelum meninggal dunia (Ani Yudhoyono -2019)

Lewat jendela rumah sakit, Ani Yudhono sempat mengabadikan momen matahari terbit.

Ani Yudhoyono berkata,"Setiap matahari terbit akan membawa kabar suasana batin yang berbeda".

Tak terkecuali untuk matahari yang terbit besok, Minggu (7/6/2019).

Besok akan menjadi suasana yang berbeda bagi SBY beserta anak cucunya tanpa kehadiran Ani Yudhoyono lagi dalam hidup mereka.

"Matahari terbit selalu membawa suasana batin yang berbeda.

Tak akan pernah sama. Yang pasti ia selalu membawa harapan baru bagiku, bagimu dan bagi kita semua.
Foto diambil dari jendela NUH pagi ini.

Photo by Ani Yudhoyono." demikian adalah tulisan Ani Yudhoyono pada beberapa waktu lalu.

Foto tersebut adalah foto yang terakhir dijepret sendiri oleh tangan Ani Yudhoyono.

Kepergian Ani Yudhoyono, tentunya membuat SBY terpukul.

Diceritakan oleh Hinca Panjaitan, Sekretaris Jenderal Demokrat, SBY berkali-kali menuturkan keinginannya dalam rapat.

Sebelum Ani Yudhoyono dimakamkan, SBY punya permintaan untuk mencium Ani Yudhoyono terakhir kalinya.

"Setelah Ibu Ani Yudhoyono meninggal dunia, Pak SBY gelar rapat disisinya. Dalam rapat tersebut, Pak SBY minta berkali-kali untuk memberikan ciuman terakhirnya.

Hal itu disampaikan berulangkali oleh Pak SBY dalam rapat," tutur Hinca dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (1/6/2019).

Ciuman itu akan SBY persembahkan setelah jenazah Ani Yudhoyono dimandikan dan disalatkan.

"Tentunya setelah Ibu Ani dimandikan dan disalatkan, sebelum dimakamkan Pak SBY ingin mencium Ibu Ani," jelas Hinca Panjaitan.

Usai divonis kena kanker darah, Ani Yudhoyono menjalani perawatan kemoterapi di National University Hospital Singapura sejak 2 Februari 2019.

Ani Yudhoyono sempat mendapat donor sumsum tulang belakang dari Pramono Edhie Wibowo pada bulan Maret 2019.

Menurut putra bungsu Ani Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) pamannya itu memiliki kesamaan delapan parameter darah yang dibutuhkan dokter untuk kebutuhan transplantasi sumsum tulang belakang.

"Yang pasti, delapan parameter darah yang dibutuhkan dokter ada di adik Ibu Ani Yudhoyono. Kami bersyukur karena tidak sampai mencari ke mana-mana, bahkan sampai ke seluruh dunia," kata AHY di Surabaya, Rabu (27/3/2019).

Transplantasi sumsum tulang belakang, kata AHY, adalah siklus lanjutan dari penanganan medis penyakit kanker darah yang dialami Ibu Ani Yudhoyono.

Satu hari sebelum Ani Yudhoyono meninggal dunia, keluarga besar mantan ibu negara itu telah berkumpul di Singapuara, sebelum kabar duka ini.

Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari menjelaskan bahwa semalam sebelum Ani Yudhoooyono meninggal dunia, seluruh keluarga SBY bersatu untuk memanjatkan doa.

Diketahui, kondisi terakhir kesehatan Ani Yudhoyono mengalami penurunan. Maka dari itu, Ani harus dirawat di ruang Intensif Care Unit (ICU) di National University Hospital (NUH) Singapura.

Sementara itu, putra pertama SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, tindakan ibundanya yang harus dirawat di ruang ICU di NUH Singapura merupakan tindakan respons cepat terhadap kondisi penurunan kesehatan ibundanya yang masih belum stabil pada Rabu (29/5/2019).

Agus menjelaskan, sang ibunda memerlukan penanganan ekstra. Saat ini keluarga besar Yudhoyono sedang berkonsentrasi pada upaya pemulihan kembali kondisi kesehatan Ani Yudhoyono.

"Selain Bapak SBY, saat ini saya, Annisa, Ibas, Aliya, dan cucu-cucu juga berada di Singapura, mendampingi Ibu Ani dalam proses penyembuhan ini," ujar AHY semalam sebelum kabar duka.

Selama tiga bulan terakhir, kondisi Ani Yudhoyono harus menjalani perawatan di ruang karantina khusus untuk menghindari infeksi virus dan bakteri yang berpotensi mengganggu proses pengobatan yang sedang dilakukan. (tribunjateng.com/jen)

Berita Terkini