"Jadi pergilah orang itu kira-kira 15 menit, saya merasa enggak ada kepentingan ngapain jumpain. Lagian tengah malam ada apa, saya bertanya tanya ada apa," tuturnya.
Baru ternyata pada keesokan harinya, Maimunah terkejut mendengar kejadian bahwa Hakim Jamaluddin ditemukan tewas di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (29/11/2019).
"Besoknya saya dapat info dari kawan di WhatsApp hampir jam 7 malam pak Jamal meninggal, saya terkejut bergetar badan saya ada apa?," jelasnya.
Karena kejadian tersebut, Maimunah bertanya-tanya pada dirinya sendiri apa kaitan sehingga dipanggil malam hari sebelum kematian Hakim Jamaluddin.
Bahkan ia menyebutkan bahwa apabila memang saat ke rumahnya Pak Jamal dalam keadaan tertekan bisa berteriak saat memanggil dirinya.
"Saya merasa jantungan kenapa tengah malam itu dia datang ke rumah saya. Diakan (Jamaluddin) bisa berteriak kalau memang ada sesuatu malam itu, saya berpikir pada saat itu datar-datar aja. Saya tidak ada berpikir kesitu (dibunuh). Jumatnya kejadian jadi buat saya berpikir ada apa dengan saya, ada apa dengan dia (Jamaluddin), kenapa saya didatangin," tuturnya.
Ia menjelaskan terkait keterangannya dirinya ini langsung menerangkan kepada kepolisian pada 1 Desember 2019.
"Apa yang terjadi tersebut, Senin tanggal 1 saya udah menghadap, sampai saya berasa tidak nyaman," cetusnya.
Sebagai orang yang memiliki basic hukum, Maimunah memperkiraan kehadiran Jamaluddin di situ adalah untuk mempertanyakan hubungan dirinya dengan Hakim Jamaluddin.
Bahkan ia memperkirakan bahwa apabila di malam tersebut dirinya membukakan pintu, maka nasibnya akan sama dengan almarhum Jamaluddin.
"Sepertinya di malam itu ada yang mau minta dikonfrontir antara saya dan Pak Jamal. Padahal saya tidak punya hubungan apa-apa, berarti kalau malam itu mereka menjemput saya dan buka pintu kemungkinan keselamatan saya terancam," terangnya.
Ia memperkirakan ada oknum yang tidak bertanggungjawab membuat seolah-olah ada hubungan antara dirinya dengan Jamaluddin.
"Jadi sebenarnya saya itu engga terlalu penting kali sama bapak (Jamaluddin) tapi seolah-olah dibuat penting. ada orang lain yang mengompori keadaan ini. Kalau saya berurusan sama bapak saya ada nomor hp nya," jelasnya.
Maimunah menjelaskan pada saat kejadian dirinya bersama ibunya di rumah, adik serta anak-anak adiknya sedang keluar.
"Saya di situ bersama orangtua, sama adek. cuma jam segitu juga anak-anak lagi ngaji, cuma jam segitu saya masuk rumah saya nanya mana orang itu, terus golek lah didepan tv. Tidak lama mobil itu pergi pulang lah adek kakak sama anak kakak. Saya sempat nanya tapi mereka bilang enggak nampak," jelasnya.