Ribuan Umat Kristiani Pakai Baju Adat Nusantara Turun ke Jalanan Kota Salatiga Meriahkan Natal 2019

Penulis: M Nafiul Haris
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta parade terlihat berjalan sambil melakukan tarian menyambut perayaan Natal 2019 di Salatiga, Minggu (14/12/2019).

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Menyambut perayaan Natal 2019 ribuan umat kristiani di Kota Salatiga menggelar parade budaya nusantara, Minggu (14/12/2019).

Para peserta yang merupakan jamaat gereja dari berbagai gereja menampilkan aneka macam kesenian serta pakaian adat khas Indonesia.

Ketua Badan Kerjasama Gereja-gereja Salatiga (BKGS) Purwanto mengatakan kegiatan parade sengaja digelar dalam rangka menyambut hari raya Natal 2019, sekaligus agar menarik wisatawan datang ke Kota Salatiga.

“Total peserta parade keseluruhan berkisar 2.900 orang dari berbagai kelompok jamaat gereja.

Terkait kostum yang dikenakan para peserta mencitrakan keanekaragaman budaya Indonesia sesuai tema kali ini yakni merajut kebhinekaan menuju tunggal ika,” terangnya kepada Tribunjateng.com, di halaman Kampus UKSW Salatiga, Minggu (14/12/2019).

Fendi : Mahasiswa Perlu Inovatif Merespons Bonus Demografi

Tinggal Sendirian, Nenek Berusia 100 Tahun di Karangmoncol Purbalingga Ditemukan Tak Bernyawa

Menurut Purwanto, rute yang ditempuh peserta parade sekira 3 kilometer dengan titik start dari Lapangan Kampus UKSW Salatiga, kemudian melewati Jalan Diponegoro memutar melalui Jalan Jenderal Sudirman hingga kemudian finish di Kantor DPRD Salatiga Jalan Sukowati.

Ia menambahkan, kegiatan serupa juga bagian dari mensyukuri kasih Tuhan yang ditunjukkan melalui kebahagiaan parade Natal 2019.

Selebihnya, untuk meneguhkan sikap saling menghargai perbedaan khususnya para jamaat gereja yang masing-masing memiliki perbedaan satu dengan lainnya.

“Karenanya kami berharap umat kristiani apabila sudah saling memahami diantara mereka akan turut merawat perbedaan yang ada di Kota Salatiga yang selama ini telah dikenal sebagai Kota Toleransi di Indonesia,” katanya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Salatiga Noor Rofiq mengajak umat kristiani turut memainkan peranan penting terutama dalam mengikis ekslusifime, radikalisme, dan sikap intoleransi yang cenderung diekspresikan melalui aksi kekerasan.

“Kehadiran agama Kristen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegera, terlebih tidak fobia pada perbedaan agama.

Tetapi lebih dapat menerima perbedaan sebagai anugerah dan senantiasa menolak bentuk kekerasan baik fisik atau non fisik akibat dari sempitnya wawasan beragama,” ujarnya

Ia menambahkan, setiap agama merujuk pada kitab suci masing-masing memiliki tugas menyampaikan pesan perdamaian termasuk agama Kristen.

Atas alasan itu lanjutnya, moderasi beragama di Indonesia perlu diusahakan bersama termasuk pengamut agama Kristen melalui dialog secara mendalam dengan merujuk pada realitas kehidupan di Indonesia yang majemuk. (ris)

Berita Terkini