Liga 1

Ternyata Hak Siar Liga 1 Lima Kali Lipat dari Liga Inggris, Helmy Yahya : TVRI Butuh Killer Content

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manchester City menjamu Bournemouth pada laga Liga Inggris pekan ke-14 demi mempertahankan posisi puncak klasemen.

TRIBUNJATENG.COM - TVRI justru lebih memilih menanyangkan pertandingan Liga Inggris.

Mantan Direktur Utama TVRI, Helmy Yahya, menjelaskan alasan mengapa TVRI tidak menyiarkan pertandingan Liga 1.

Menurut Helmy Yahya, pembelian hak siar Liga 1 jauh lebih mahal dibanding dengan Liga Inggris.

Andik Vermansah Gagal Kembali ke Persebaya, Resmi Gabung ke Bhayangkara FC

Ternyata Kobe Bryant Punya Kesepakatan dengan Istri Tak Boleh Terbang Bersama, Alasannya Bikin Haru

17 Kali Bobol Pabrik Teh Gelas di Boja, Kapolres Kendal: Tiga Pelaku Warga Singorojo

Terungkap Sosok Pimpinan Tertinggi Sunda Empire, Ternyata Seorang Perempuan, Ini Penampilannya

Bahkan besarnya bisa mencapai empat hingga lima kali lipat.

"Ada yang tanya kenapa (TVRI) tidak beli Liga Indonesia? Liga Indonesia harganya empat kali lipat, lima kali lipat dari Liga Inggris," kata Helmy Yahya sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Kompas.com.

Helmy Yahya menjelaskan bahwa TVRI membeli hak siar Liga Inggris dengan harga yang sangat murah, yakni hanya 2 juta dolar AS per sesi tayang.

"Katakan rezeki anak saleh, mendapatkan kesempatan tayangkan Liga Inggris dengan harga yang sangat murah," kata Helmy Yahya.

"Harganya cuma 3 juta dollar AS, 1 juta dollar AS itu komitmen diambil iklannya. Kami cuma bayar 2 juta dollar AS."

Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Helmy Yahya saat dirinya masih menjabat sebagai Direktur Utama TVRI.

Menurutnya, setiap stasiun televisi membutuhkan killer content untuk menarik minat para penonton.

Liga Inggris merupakan killer content bagi TVRI.

"Liga Inggris bagi kami adalah killer content, sebuah showcase, sebuah etalase, orang melihatnya dan dia akan masuk, lalu dia akan belanja program-program yang lain, yaitu sosialisasi kami, pendidikan kami, dan sebagainya," jelas Helmy Yahya.

Helmy Yahya pun menjelaskan bahwa TVRI sangat sanggup membeli hak siar Liga Inggris karena pembelian Liga Inggris bisa menggunakan Penerimaaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TVRI.

"Apakah konyol kami dengan PNBP, tidak," kata Helmy Yahya.

"PNBP TVRI itu sekitar Rp 150 miliar, kami boleh ambil Rp 120 miliar."

Halaman
12

Berita Terkini