Berita Regional

Judika dan Siti Badriah Tak Kooperatif Soal Investasi Bodong MeMiles, Polisi Bakal Jemput Paksa

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Judika dan puluhan artis terseret kasus investasi bodong

TRIBUNJATENG.COM - Hingga kini Judika dan Siti Badriah belum memenuhi panggilan polisi terkait kasus investasi bodong MeMiles yang merugikan Rp 750 miliar.

Aksi penjemputan paksa Judika dan Siti Badriah bakal dilakukan, lantaran polisi sebut Judika dan Siti Badriah tak kooperatif kasus MeMiles.

Ancaman polisi jemput paksa Judika dan Siti Badriah tersebut, dipaparkan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

5 Bulan Menikah, Cut Meyriska Sebut Roger Danuarta Sering Menghalanginya Cari Pahala

Siswi SMP Meninggal di Gorong-gorong, Ayah Kandung Tak Hadir di Pemakaman Jadi Hal Ganjil

Sebelum Ditemukan Tewas di Drainase Sekolah, Delis Tampak Murung dan Banyak Diam

3 Pemuda Cilacap Mabuk dan Bikin Onar di Jalan Hasanuddin Semarang, Pukul Kaca Mobil yang Melintas

Selain sebut Judika dan Siti Badriah dijemput paksa polisi, diketahui hingga saat ini Penyidik Subdit I Tipid Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim terus periksa sejumlah saksi dari kalangan publik figur.

Pemeriksaan itu pun terkait dalam pengembangan kasus investasi bodong via aplikasi MeMiles PT Kam and Kam.

Hampir sebulan, penyidik mengembangkan kasus ini, sedikitnya ada delapan orang publik figur yang telah diperiksa.

Setelah diperiksa, bagi mereka yang terlibat menjadi member MeMiles, membayar sejumlah Top Up, hingga memperoleh barang hadiah bonus (Reward) terpaksa menyerahkannya ke penyidik sebagai barang bukti.

Menurut Trunoyudo Wisnu Andiko, seharusnya publik figur dari kalangan penyanyi, Judika dan Siti Badriah diperiksa oleh penyidik dalam pekan ini.

Namun, hingga saat ini, pihak penyidik belum menerima konfirmasi kedatangan dari mereka ataupun keterangan lain perihal alasan penundaan kedatangan dan upaya reschedule pemeriksaan di kemudian hari.

"Tidak ada konfirmasi. Artinya tidak kooperatif, kalau tidak ada konfirmasi," kata Trunoyudo.

Menurutnya, bila keadaan semacam ini tak berubah, penyidik bakal melakukan upaya tindakan tegas, entah dengan menjemput paksa.

"Tentu konsekuensinya ada mekanisme SOP untuk memanggil kedua sampai dengan membuat surat perintah membawa saksi," pungkasnya.

Sebelumnya, sudah ada delapan orang artis yang sempat dipanggil dan menjalani pemeriksaan oleh penyidik Subdit I Tipid Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim, yaitu Eka Deli Mardiyana diperiksa pada Senin (13/1/2020).

Pelaku investasi bodong memiles dengan barang bukti uang miliaran. Diduga melibatkan 4 artis, dua diantaranya penyanyi kondang. (Tribunjatim.com)
Lalu, Marcello Tahitoe alias Ello yang diperiksa, Selasa (14/1/2020).

Kadivpas Kemenkum HAM Riau, Maulidi Hilal juga diperiksa di ruangan Gedung Ditreskrimsus Mapolda Riau, Rabu (15/1/2020).

Penyanyi kondang, Pinkan Mambo diperiksa pada Senin (20/1/2020).

Desainer kondang Adjie Notonegoro diperiksa pada Rabu (22/1/2020).

Lalu, penyanyi Tata Jeneeta juga di periksa di hari yang sama namun di ruangan berbeda.

Dan, Anggota Keluarga Cendana, Ari Haryo Sigit beserta istri, Frederica Francisca Callebaut (44) dan Regina Idols pada Senin (27/1/2020).

Empat orang dari delapan orang publik figur dan pejabat instansi pemerintahan itu, penyidik berhasil mengamankan enam unit mobil yang pernah mereka dapat sebagai Reward setelah menjadi member MeMiles.

Anak Johny Indo Tersangka

Martini Luisa alias dokter Eva menangis histeris di atas pusara ayahnya, aktor Johny Indo, di TPU Selapajang Jaya, Tangerang, Senin (27/1/2020).

Tak hanya menangis, dalam proses pemakaman Johny Indo, dokter Eva menyalahkan diri sendiri dan menganggap karena dirinya ditangkap polisi, ayahandanya meninggal dunia.

Dokter Eva dkketahui sebagai tersangka kasus dugaan investasi bodong MeMiles, yang saat ini tengah ditangani oleh Mapolda Jawa Timur.

"Maafin aku ya pih," kata dokter Eva.

"Gara-gara aku pasti, kan kalau ada aku pasti gak begini,” kata Eva, sambil menangis.

Usai pemakaman, Eva memberikan penjelasan soal penyesalannya itu. Ia menganggap hal tersebut adalah hal yang wajar.

"Sebagai anak, saya rasa wajar ya saya pengin orang tua saya sehat senyum terus kan. Tapi kehendak Tuhan YME kan beda ya tapi kan saya harus mengikhlaskan juga," kata Dokter Eva.

Eva mengaku sangat menyesal Johny Indo meninggal dunia, di saat dirinya terjerat kasus dugaan investasi bodong MeMiles di Surabaya, Jawa Timur.

"Tapi di hati kita masih ingin terus bersama papi, apalagi saya yang selalu merawat papi jadi saya merasa ninggalin, kok nggak maksimal jagain orang tua. Gitu," ucapnya

Eva menjelaskan selama di Surabaya, dirinya sempat memimpikan Johny. Hal tersebut sebagai tanda kalau ayahnya ingin bertemu dengannya.

"Sampai saya kalau ngeliat orang aja wajahnya mirip kayak papi. Mungkin tandanya papi mau ketemu aku. Cuma ya aku ketemu papi di saat yang enggak enak gini," ujar dokter Eva.

Diberitakan sebelumnya, Johny Indo menghembuskan nafas terakhir di rumah istri pertamanya, di Jalan Tangga Asem, Tangerang, Banten, Minggu (26/1/2020) pukul 07.45 WIB.

Sebelum meninggal dunia, pria bernama lengkap Johanes Hubertus Eijkenboom diketahui sesak nafas.

Keluarga pun panik ketika Johny sesak nafas yang diduga hanya masuk angin dan kemudian meninggal.

Selain itu, delapan bulan lalu Johny kembali tinggal dengan istri pertamanya karena ia ditinggal oleh keluarga terdahulu yang tidak tahu kemana.

Delapan bulan bersama istri pertama yang diketahui seorang pendeta, Johny kembali memegang keyakinan pertamanya dan terus beribadah.

Ketika kembali ke istri pertama, kondisi Johny memang sudah tidak sehat.

Ia pun dalam kondisi sakit, karena jatuh dan pernah menjalani operasi hernia.

Ketika masa muda, mengutip informasi dari Wikipedia, Johny Indo dikenal publik sebagai perampok toko emas di Jakarta dan sekitarnya pada era tahun 1970-an, yang dilakukan pada siang hari bersama kelompoknya Pachinko (Pasukan China Kota).

Aksi paling terkenal Johnny Indo adalah merampok toko emas di Cikini, Jakarta Pusat, pada 1979.

Johny Indo berhasil ditangkap di Sukabumi setelah kelompok Pachinko lebih dulu ditangkap.

Johny Indo kemudian dijatuhi hukuman penjara 14 tahun dan dijebloskan ke penjara Nusakambangan.

Namun baru tiga tahun menjalani hukuman, ia dan gerombolan berjumlah 34 orang berusaha melarikan diri dari Nusa Kambangan, tetapi kemudian ia berhasil ditangkap setelah bertahan selama 12 hari.

Setelah bebas, ia sempat bermain dalam sejumlah film yang salah satunya mengangkat kisah dirinya dalam film Johny Indo pada tahun 1987.

Di masa tuanya, ia masih berkeliling untuk berceramah agama (Islam) dan memiliki nama alias Umar Billah.

Siti Badriah Merasa Tak Terganggu

Diisukan terlibat dalam investasi bodong MeMiles, pedangdut Siti Badriah alias Sibad mengakui dirinya tak terganggu sama sekali.

Bahkan Sibad sapaan akrabnya masih bisa melakukan persiapan syuting video klip meski ada panggilan pemeriksaan dari Polda Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikan oleh Uci selaku asisten Siti Badriah.

Dikatakan Uci, Sibad tak terganggu atau bahkan panik lantaran tak merasa terlibat dalam perusahaan investasi tersebut.

"Nggak lah, nggak panik. Kan kita gatau menahu juga. Kita kan di bawah manajemen," ujar Uci saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (20/1/2020).

"Karena job-nya dari Nagaswara, dari manajernya juga jadi ya dia terlibat nyanyi di situ karena Nagaswara," lanjutnya.

Sembari berkelakar, Uci mengatakan adanya kabar tersebut justru membuat nama Siti Badriah kembali naik dan menjadi buah bibir.

"Nggak merasa keganggu ya karena kita nyanyi di situ memang ada kontrak kerjanya. Manajemen juga tahu dari Nagaswara jadi ya nggak besar (masalahnya) lah," katanya.

"Malah jadi rame lagi dong sekarang diangkat lagi (nama Siti Badriah)," ujarnya.

Mengaku hanya penuhi panggilan nyanyi yang diatur oleh manajemen Nagaswara, Siti Badrian mengaku tak terlibat dalam investasi bodong MeMiles.

Bahkan kehadiran Siti Badriah dalam pemeriksaan di Polda Jawa Timur diwakilkan oleh pengacara dan humas dari Nagaswara.

Judika Enggan Berkomentar

Penyanyi Judika (41) engan berkomentar terkait nama dirinya terseret dalam kasus investasi bodong MeMiles.

Ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat (21/1/2020). 

Judika yang baru saja pulang dari sebuah acara pencarian bakat langsung dikawal oleh dua pengawal pribadinya yang berbadan besar.

Ketika ditanyai perihal namanya terseret dalam investasi bodong MeMiles sontak dirinya menolak berkomentar.

Justru komentar terlontar dari dua asistennya yang nampak mendampingi dirinya selepas acara.

"Tanya yang lebih legal saja," kedua asisten kompak menjawab.

Judika hanya melontarkan senyum kecil dan langsung masuk kedalam mobil merek BMW berwarna putih ketika dimintai keterangan perihal kasus MeMiles.

Nama Judika santer dikaitkan dengan investasi bodong ini yang sekarang sedang ditangani oleh pengadilan Surabaya.

Hal yang sama juga diungkapkan manajer Judika, Adjie.

Ia membantah klienya menerima endorsement dari investasi bodong MeMiles.

Judika bahkan berani membuktikan semuanya bila diperlukan. Adjie mengatakan hadirnya Judika hanya sekedar pengisi acara di MeMiles.

Sebagian artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Diperiksa Soal Kasus MeMiles, Judika dan Siti Badriah Bisa Dijemput Paksa Jika Tak Kooperatif"

 Gara-gara Sang Ayah, Fandi Eko Eks Persebaya Akhirnya Menerima Pinangan PSIS Semarang

Prabowo Masuk Kabinet Jokowi, Ahmad Dhani: Pilpres 2019 Kemarin Tidak Curang

Wajah Residivis Pencurian Sepeda Motor di Sragen, Beraksi saat Korban Sholat Maghrib

Pemotor Ini Nekat Berhenti di Tengah Jalan, Adang Mobil yang Ambil Jalurnya

Berita Terkini