TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mendekati pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), peserta rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) menyiapkan diri agar memperoleh hasil maksimal.
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jateng memfasilitasi guru honorer agar lolos dalam seleksi dengan cara menggelar uji coba tes CPNS baru-baru ini.
Ketua PGRI Jateng, Muhdi, menuturkan pihaknya akan terus membantu para calon guru terutama mereka yang sudah mengabdi sebagai guru honorer atau GTT (guru tidak tetap), untuk mendapatkan satu status yang pasti dan mendapat penghasilan yang layak.
• 5 Bulan Menikah, Cut Meyriska Sebut Roger Danuarta Sering Menghalanginya Cari Pahala
• 3 Pemuda Cilacap Mabuk dan Bikin Onar di Jalan Hasanuddin Semarang, Pukul Kaca Mobil yang Melintas
• Wajah Residivis Pencurian Sepeda Motor di Sragen, Beraksi saat Korban Sholat Maghrib
• Prabowo Masuk Kabinet Jokowi, Ahmad Dhani: Pilpres 2019 Kemarin Tidak Curang
"Satu hal yang memang paling baik bagi mereka yang sudah mengabdi di sekolah-sekolah negeri adalah diangkat sebagai ASN atau PNS," kata Muhdi, Jumat (31/1/2020).
Menurutnya, pihaknya hanya bisa membantu dalam proses seleksi CPNS yakni dengan cara memfasilitasi mereka untuk lebih siap mengikuti seleksi atau mengikuti ujian dan lulus.
Terkait dengan kebutuhan guru, Muhdi menjelaskan bahwa kebutuhan guru saat ini masih sangat besar.
Dijelaskan, pada 2017 pemerintah menyatakan masih kekurangan guru di sekolah negeri mencapai 988.133.
Kemudian, dikurangi dengan adanya rekrutemen tahun 2018 sekitar 80 ribu sampai 100 ribu.
Namun, kekurangan guru makin bertambah seiring banyaknya guri pensiun yakni sekitar 50 ribu setiap tahun sehingga kekurangan guru masih sekitar 900 ribuan.
Jika setiap tahun, kata dia, pengangkatanya masih di kisaran angka 80.000 sampai dengan 100.000 masalah kekurangan guru tidak akan terselesaikan.
"Pemerintah waktu itu menjanjikan kekurangan guru itu akan diselesaikan dalam waktu lima tahun ke depan," tandasnya.
Namun demikian, Rektor Universitas PGRI Semarang itu mengapresiasi pemerintah yang setiap tahun sudah melakukan pengangkatan guru honorer dengan berbagai skema.
Meskipun demikian, Muhdi menuturkan bahwa test CPNS yang diselenggarakan tahun ini seharusnya kan untuk tahun anggaran 2019 tetapi pelaksanaannya mundur di 2020.
Kalau di tahun 2020 hanya diselenggarkan tes CPNS di Januari dan Februai ini saja berarti dua tahun hanya sekali.
Muhdi berharap, setelah ini akan ada lagi rekrutmen CPNS untuk formasi atau tahun anggaran 2020.