Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menjelaskan bahwa proses evakuasi belum diputuskan apakah menggunakan pesawat sipil atau militer. Ia juga mengatakan mengevakuasi WNI bukan sebuah perkara mudah.
"Karena ini kan hubungan antarnegara, tentu tidak semudah seperti kita berurusan antarprovinsi di Indonesia. Apalagi terkait dengan, karena mereka ada merebaknya virus Corona di Wuhan ini," katanya.
Terkait lokasi karantina lanjut Fadjroel akan dibahas nantinya dengan penanggung jawab teknis yakni Kementerian Kesehatan RI. Nantinya, pemerintah pusat juga akan melakukan koordinasi dengan gubernur, bupati, dan wali kota masing-masing daerah.
"Akan ada banyak opsi dari Kementerian Kesehatan, tapi saya tidak bisa sampaikan. Dalam Inpres Nomor 4 Tahun 2019 juga melibatkan sejumlah kementerian hingga bupati karena akan masuk ke titik-titik tertentu," kata Fadjroel.
Yang pasti, kata dia, pemerintah telah menyiapkan sejumlah rumah sakit yang bisa digunakan untuk proses karantina WNI dari China. Namun, Fadjroel belum bisa memastikan durasi proses karantina itu.
Anggota Komisi I DPR Sukamta mengatakan, rencana pemerintah evakuasi WNI Indonesia harus dilakukan dengan cepat dan cermat.
"Ketika sampai di Indonesia, lokasi karantina bagi WNI juga harus dipastikan meminimalisir kemungkinan penyebaran virus corona ini. Hal ini penting agar tidak ada penyebaran virus Corona di Indonesia,”ujarnya.
Ia menjelaskan, upaya preventif dalam mencegah kemungkinan penyebaran virus corona dalam upanya penyelamatan WNI bisa dilakukan beberapa langkah.
Pertama, pemeriksaan secara ketat WNI yang akan dievakuasi. Bagi WNI yang dipastikan sehat dan belum terjangkit maka bisa di evakuasi ke Indonesia.
"Sedangkan bagi yang telah dinyatakan terjangkit virus Corona maka langkah terbaik adalah dilakukan perawatan di China dengan dikawal ketat oleh Pemerintah Indonesia,” papar politikus PKS itu.
Langkah kedua, kata Sukamta, lokasi karantina di Indonesia seharusnya tidak ditempatkan di kawasan padat penduduk.
"Info yang beredar WNI dari Wuhan akan dikarantina di Asrama Haji Pondok Gede. Langkah ini harus dipertimbangkan kembali," ucapnya.
Ia menilai, WNI mungkin bisa ditempatkan di rumah sakit apung milik TNI atau mungkin bisa meniru Australia yang menempatkan warga negaranya di pulau yang terpisah jauh dari pula yang padat penduduk.
Wakil Ketua MPR fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta pemerintah segera mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan terkait penyebaran virus corona.
Ia menilai WNI terutama para mahasiswa di Wuhan merasa gelisah karena penyebaran virus corona di China.